Kecerdasan Buatan 'Super Human' Untuk Kuasai Dunia Teknologi

Dira Afiani . August 25, 2021

Foto: Unsplash

Teknologi.id - Kelompok peneliti internasional mengungkap bagaimana jaringan listrik yang dipenuhi energi terbarukan, dan pembangkit listrik akan menjadi suatu hal yang lebih kompleks, sehingga dapat bergerak cepat mengikuti operator manusia.

Menurut para peneliti di operator jaringan Perancis RTE, Institut Penelitian Tenaga Listrik AS (EPRI) dan mitra lainnya, manusia akan membutuhkan bantuan dari mesin pintar – komputer berperforma tinggi yang menjalankan sistem perangkat lunak pengambilan keputusan yang sengaja diciptakan dengan kecerdasan buatan.

Dengan proliferasi opsi rendah karbon, “grid menjadi lebih menantang untuk di operasikan secara eksponensial,” ucap Jeremy Renshaw, Direktur AI EPRI.

“Operator jaringan sudah mencapai batasnya. Mendapatkan sumber daya AI akan sangat membantu,” lanjutnya.

Kini, penelitian mengenai AI sudah diperkuat oleh beragam kompetisi internasional yang sedang berlangsung bernama L2RPN (Learning to Run a Power Network). Kompetisi ini menantang pengembang AI untuk menciptakan perangkat lunak yang membuat jaringan listrik simulasi tidak mogok dalam keadaan darurat.

Tidak semua orang dapat berkecimpung dan konsisten untuk bekerja di ranah teknologi karena resikonya cukup tinggi. Menjaga stabilitas jaringan merupakan tugas terberat sejauh ini, terlebih ketika operator menangani bahaya iklim, ancaman dunia maya, dan longsoran pernagkat yang terhubung seperti panel surya atap dan perangkat pintar.

Namun dalam industri tenaga listrik konservatif, AI atau kecerdasan buatan harus membuktikan bahwa dirinya akan di adopsi secara luas oleh dunia.

Kekuatan AI di ruang kontrol jaringan ditunjukkan dengan jelas dalam kompetisi L2RPN tahun lalu, penyelenggara melaporkan pada bulan Maret. Kebanyakan orang dapat melakukan dua hal sekaligus, dan yang paling pintar dapat menangani tiga tugas berbeda secara bersamaan.

Operator jaringan saat ini tengah menguji AI untuk mempercepat analisis kondisi dan ancaman jaringan, mempertajam pemeliharaan peralatan penting dari jarak jauh, serta menciptakan hubungan yang lebih dekat dengan konsumen.

Baidu, perusahaan internet terbesar di China sekaligus pemimpin AI global, menduduki puncak kompetisi tahun lalu dengan mencapai lima tugas grid simultan “manusia super”. Sistem pembelajaran mesin pernah mengalami kegagalan dalam beberapa skenario darurat yang mungkin bisa diselesaikan manusia, sehingga AI harus dipasangkan dengan pengontrol manusia.

Perusahaan teknologi lain seperti Intel, juga sedang bekerja sama dengan konglomerat listrik Spanyol, Iberdrola dan utilitas Eropa dan AS lainnya pada platform gardu pintar yang mampu mengkonsolidasikan dan menganalisis data dari semua sisi: sensor jaringan, bangunan pintar pelanggan dan rumah pintar, dan sumber lainnya.

(DA)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar