BioniQa dari Qlue, Kolaborasi Alam dengan Teknologi AI yang Diakui Kemenparekraf

Adnan Algifari . March 27, 2023

Foto: Qlue

Teknologi.id - BioniQa adalah produk dari Qlue sebagai perusahaan pengembang smart city untuk meningkatkan kualitas udara yang buruk menjadi lebih baik dan lebih segar.

Sederhananya, BioniQa adalah pengganti pohon asli yang di mana dalam satu pohon hanya menghasilkan sebanyak 1,2 kg oksigen, sedang manusia membutuhkan sebanyak 0,5 kg oksigen perhari, jadi 1 pohon bisa menghidupi 2 orang manusia.

BioniQa dipercaya bisa memberikan oksigen dan udara segar lebih banyak untuk manusia daripada pohon asli dengan memanfaatkan mikro alga untuk menahan karbondioksida.

Dilansir Teknologi.id dari berbagai sumber, berikut ini akan menjelaskan BioniQa lebih lanjut dan lebih dalam lagi.

Kualitas Udara Jakarta yang Buruk dan Dampaknya

Foto: Pixabay/alvpics

Sejak 2017, kualitas udara Jakarta menjadi yang terburuk di antara kota-kota besar di dunia. Berdasarkan IQAir, indeks kualitas udara Jakarta rata-rata berada di kisaran 120-165 yang sangat tidak sehat. Bahkan, Jakarta hanya mempunyai 9,9% area hijau, sedang idealnya, sebuah kota harus memiliki 30% area hijau, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang.

Baca juga: Opera Sisipkan ChatGPT ke Browsernya dengan Dukungan AI Prompts

Dampak yang akan dirasakan masyarakat Jakarta dengan buruknya kualitas udara adalah menyebabkan terpangkasnya umur hingga 2,3 tahun, menyebabkan penyakit jantung, penyakit paru-paru bahkan stroke.

Perusahaan bioteknologi yang berasal dari Jakarta, Qlue dengan visi untuk mendemokratisasi udara bersih bagi setiap warga negara membuar produk terobosan yang menggabungkan alam dengan teknologi.

CEO sekaligus CO-Founder Qlue, Rama Aditya sudah berpengalaman dan memiliki rekam jejak dalam memberikan dampak sosial yang besar kepada sekitarnya dengan usaha-usaha yang telah dilakukannya. Dengan begitu Qlue mengeluarkan produk bernama BioniQa.

Apa Itu BioniQa?

Foto: bioniqa

BioniQa adalah perangkat fotobioreaktor yang ditenagai oleh IoT (Internet of Thing) dan AI (Artificial Intelligence) yang memanfaatkan sumber daya alam seperti mikroalga untuk menghasilkan oksigen dalam jumlah besar untuk atmosfer.

Alat Ini mampu  melepaskan oksigen yang dikonversi dari karbon dioksida yang setara dengan 50 pohon sedang. Satu perangkat BioniQa kecil mampu mengonversi area radius 100 meter dari 120-150 AQI menjadi 20-50 AQI.

BioniQa dapat digunakan di dalam ruangan karena mampu memanfaatkan sinar matahari buatan, dan bisa juga dipasang di luar ruangan dengan otomatis memanfaatkan sinar matahari untuk fotosintesis mikro alganya, seperti di sekolah, kementerian, properti, kotamadya, pabrik, bahkan transportasi umum.

Qlue Bekerja Sama dengan Kemenparekraf untuk Pariwisata Berkelanjutan

Foto: Kemenparekraf

Indonesia kini mulai menapaki jalan menuju pembangunan pariwisata berkelanjutan. Salah satu langkah yang dilakukan adalah kerjasama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dengan Qlue yang saat ini sedang mengembangkan teknologi untuk pariwisata berkelanjutan.

Baca juga: Cara Membuat Gambar dari Bing dengan AI DALL-E 2 Gratis, Gampang Banget!

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan bahwa pariwisata berkelanjutan berkaitan dengan udara bersih yang berkualitas, hal ini disampaikan ketika terjadi kolaborasi dengan Qlue yang mana akan memanfaatkan salah satu produknya bernama BioniQa.

“Yang dapat memanfaatkan bahan-bahan alami seperti micro alga untuk mengurangi karbon dioksida dan mengeluarkan sejumlah besar oksigen ke atmosphere untuk meningkatkan kualitas udara,” kata Sandiaga, dalam Weekly Brief with Sandi Uno, dilansir dari kemenparekraf.go.id (27/03/2023).

BioniQa Manfaatkan Mikroalga

BioniQa sendiri merupakan alat fotobioreaktor berbasis teknologi internet of things (IoT) dan artificial intelligence (AI) yang dapat memanfaatkan bahan alami, seperti mikroalga untuk mengurangi karbondioksida dan mengeluarkan oksigen dengan kapasitas yang lebih banyak daripada pohon itu sendiri.

Rama menjelaskan bahwa BioniQa tidak hanya berfungsi untuk menyerap karbondioksida di udara, tetapi juga dapat digunakan untuk carbon offsetting, dimana carbon offset dalam satu unit Bioniqa setara dengan menanam 100 pohon beringin.

Pariwisata berkelanjutan sendiri merupakan pengembangan konsep wisata yang dapat memberikan dampak jangka panjang terhadap lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi untuk masa kini dan masa depan bagi masyarakat lokal dan wisatawan.

Pengembangan konsep wisata ini dilakukan tidak hanya untuk mengejar jumlah wisatawan, tetapi juga mempertimbangkan dampak jangka panjangnya. Terutama untuk lingkungan.

(aa)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar