Teknologi.id – Apple akhirnya lengser dari posisinya sebagai perusahaan paling berharga di dunia dan digantikan oleh Aramco, perusahaan minyak raksasa Arab Saudi.
Setelah hampir 2 tahun gagal merebut posisi Apple tersebut, Aramco akhirnya mencapai puncak yang mereka nantikan dengan mengalahkan Apple lewat nilai pasar saham mereka yaitu $2.42 triliun, meninggalkan Apple yang mencetak nilai pasar saham sebesar $2.37 triliun pada Rabu (11/5/2022) kemarin.
Kenaikan harga Aramco di pasar saham digadang-gadang akibat dari naiknya nilai minyak dunia akhir-akhir ini.Sementara perusahaan-perusahaan berbasis energi mengalami kenaikan nilai jual saham, perusahaan berbasis teknologi justru mengalami penurunan dengan banyaknya penjualan saham mereka.
Apple sendiri sempat mengalami sebuah peningkatan luar biasa di Januari dengan menyentuh nilai pasar saham sebesar $3 trilliun di Januari akibat dari meningkatnya penggunaan gadget selama masa lockdown.Meskipun begitu, kejayaan Apple sebagai perusahaan paling berharga di dunia pun tidak berlangsung lama.
Pada bulan Maret lalu, Aramco melaporkan bahwa laba mereka setahun lalu meningkat lebih dari dua kali lipat pada bulan tersebut saja yang merupakan akibat dari melonjaknya harga minyak dunia.
Ketika Aramco melaporkan peningkatan harga pasar saham lebih dari 27%, Apple justru mengalami kejatuhan hampir 20% setelah peningkatan mengesankan yang mereka alami pada Januari lalu.
Baca Juga: Selamat Tinggal iPod! Apple Hentikan Produksi Setelah 20 Tahun
Pada hasil akhir tahun lalu juga, Aramco berhasil membagikan total dividen tunai senilai US$ 75 miliar, meningkat pesat dari kuartal sebelumnya di tahun yang sama yaitu US$ 18 miliar.
Sedangkan pada tahun ini sendiri, total free cash-flow yang sudah mereka kantongi adalah sebesar US$ 107,5 miliar.
Karena meningkatnya harga minyak dunia pula yang mengakibatkan bergesernya minat pasar menuju perusahaan perusahaan berbasis energi dan memilih melepaskan saham di perusahaan teknnologi.
Maka lengsernya Apple dari tahta perusahaan paling berharga di dunia dan digantikan oleh Aramco bukanlah hal mengejutkan lagi.
(AR)
Tinggalkan Komentar