Ilustrasi aplikasi kencan online (Foto: Skynews)
Teknologi.id - Aplikasi kencan online mendapat dampak positif dari wahab COVID-19. Peningkatannya naik signifikan, sejak negara-negara terdampak memerintahkan warganya untuk work from home (WFH). Tinder, OkCupid, hingga Bumble ialah sederet aplikasi yang meraup keuntungan dari virus pandemi ini.
Misalnya Tinder, terkhusus di Indonesia, mengalami peningkatan percakapan pengguna di angka rata-rata 23 persen, dengan durasi percakapan meningkat 19 persen, seperti dikutip dari CNNIndonesia, pada Kamis (2/4/2020). Data itu dikumpulkan mulai tanggal 20 Februari-26 Maret 2020.
Begitu pun dengan OkCupid. Aplikasi ini juga mencatat kenaikan percakapan dan panjang waktu percakapan sebanyak 7 persen. OkCupid juga masuk dalam jajaran 10 besar dari 100 aplikasi terpopuler di iTunes.
BACA JUGA: Facebook Dating, Fitur Kencan Mirip Tinder Diluncurkan di 20 Negara
Sedangkan di Amerika Serikat, aplikasi Bumble juga menanjak penggunaanya hingga 8 persen. Fitur Bumble Video Call yang serupa Zoom dan Google Hangouts, juga terkerek tinggi sebesar 21 persen.
Aplikasi lain seperti Hinge menurut data internal mereka menunjukkan adanya peningkatan sebesar 70 persen.
Menurut studi yang dilakukan YouGov dan Galaxy, tahun 2019, Tinder mengalami peningkatan jumlah pengguna sampai 52 persen di Australia, dengan rata-rata usia pengguna 25-34 tahun, seperti diberitakan The Conversation.
Yang bikin Tinder melonjak drastis yakni kebijakannya yang menggratiskan fitur Passport. Umumnya, fitur ini berbayar atau dikhususkan untuk pengguna Tinder Plus dan Gold.
BACA JUGA: Penyelesaian Gugatan Diskriminasi Usia dari Tinder Senilai $23 juta
Tapi, belakangan Tinder menggratiskan fitur Passport, yang artinya sekaligus memudahkan penggunanya untuk berpindah lokasi dari satu negara ke negara lain untuk mencari pasangan. Cuman, fitur Passport bisa diakses secara gratis hanya sampai 30 April 2020.
Hal inilah yang menengarai penggunaan Tinder naik cukup signifikan di sejumlah negara. Seperti Brazil meningkat 15 persen, Jerman naik 19 persen, Prancis sebesar 20 persen, dan India terangkat hingga 25 persen.
(sz)
Tinggalkan Komentar