Bumble Gunakan AI untuk Identifikasi Spam, Penipuan, dan Profil Palsu

Foto : mashable.com

Teknologi.id - Bumble, salah satu platform dating terbesar, baru saja merilis ‘Deception Detector’ yang didukung dengan kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi spam, penipuan, serta memblokir profil palsu.

Alat tersebut dirancang untuk mendeteksi profil palsu dan memblokirnya secara otomatis. Berdasarkan pengujian yang dilakukan Bumble Inc., alat tersebut mampu memblokir 95% akun-akun yang diidentifikasi sebagai akun spam dan scam.

Peluncuran ‘Deception Detector’ ini didasari pada hasil penelitian yang dilakukan oleh Bumble Inc. Di mana hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa indikasi penipuan dan profil palsu menjadi kekhawatiran utama para pengguna saat melakukan kencan online. 

Baca juga : Meta Mengguncang Dunia Teknologi dengan Artemis, Chip Buatan Sendiri

Foto : bumble-buzz.com

Bumble juga menjelaskan bahwa 46% responden wanita mengutarakan kecemasannya atas keaslian pasangan yang mereka temukan pada aplikasi kencan.

“Bumble bertujuan untuk membangun hubungan yang adil dan membantu dalam pemberdayaan perempuan untuk melakukan langkah pertama, dan Deception Detector menjadi langkah baru kami dalam berkomitmen untuk membantu memastikan keaslian suatu hubungan yang terjalin di aplikasi kami,” ujar Lidiane Jones, CEO Bumble Inc.

Deception Detector bukanlah langkah pertama Bumble dalam menjaga keamanan para pengguna. Salah satu fitur keamanan lain yang telah dimiliki Bumble, yaitu Private Detector yang rilis pada 2019 lalu. Fitur ini juga didukung oleh kecerdasan buatan (AI) yang berfungsi secara otomatis untuk memburamkan gambar tidak senonoh yang dibagikan dalam ruang obrolan.

Hadirnya Private Detector menjadi langkah Bumble Inc. dalam mengatasi isu besar mengenai intimidasi seksual yang beredar di dunia maya. 

“Dengan fokus khusus pada pengalaman wanita saat online, kami menyadari bahwa di era teknologi AI ini, kepercayaan menjadi hal terpenting,” ujar Ceo Bumble Inc. yang dikutip dari TechCrunch, Rabu (7/2).

Baca berita dan artikel yang lain di Google News.

(ftn)