Teknologi.id - Google telah meluncurkan dua fitur baru yang akan meningkatkan pengalaman belanja online. Fitur-fitur ini dirancang untuk membantu pengguna mencari pakaian dengan lebih rinci dan memvisualisasikan lebih baik bagaimana pakaian tersebut akan terlihat pada berbagai jenis tubuh.
Virtual Try-On
Fitur pertama adalah virtual try-on, yang memungkinkan pengguna Google Shopping di Amerika Serikat untuk melihat secara realistis bagaimana pakaian akan terlihat pada sekelompok model manusia asli.
Model-model ini memiliki variasi warna kulit, etnisitas, jenis rambut, dan bentuk tubuh. Rentang ukuran pakaian yang ditampilkan juga sangat beragam, mulai dari XXS hingga 4XL.
Dengan fitur ini, pengguna dapat melihat bagaimana pakaian tersebut akan terlihat pada jenis tubuh yang mirip dengan mereka sendiri. Awalnya, fitur virtual try-on ini hanya akan tersedia untuk atasan wanita dari merek seperti H&M, Anthropologie, Everlane, dan Loft, namun kemudian akan diperluas ke atasan pria dan jenis pakaian lainnya.
Filter Pencarian Baru
Fitur kedua adalah filter baru yang akan membantu pengguna menemukan produk yang mereka cari dengan lebih mudah. Filter ini menggunakan pembelajaran mesin dan algoritma pencocokan visual untuk mempertajam pencarian berdasarkan preferensi pengguna, seperti warna, gaya, dan pola.
Pengguna dapat menggunakan filter ini untuk mencari alternatif yang serupa tetapi lebih murah, atau mencari kemeja atau jaket dengan pola yang berbeda.
Saat ini, fitur filter ini telah tersedia dalam daftar produk di Google Shopping dan terbatas pada atasan. Google belum mengumumkan kapan fitur ini akan diperluas ke jenis pakaian lainnya.
Baca juga: Wehead: Teknologi 'Virtual Meeting' Terbaru
Google menghadirkan pengalaman virtual try-on ini dengan menggunakan model AI generatif berbasis difusi. Model ini dilatih dengan menambahkan noise Gaussian (piksel acak) ke gambar dan kemudian mempelajari cara menghilangkan noise tersebut dan menghasilkan gambar yang realistis.
Proses ini memungkinkan model AI untuk menggambarkan dengan akurat bagaimana pakaian akan berkerut, melipat, menggantung, melekat, dan meregang pada berbagai model yang beragam.
Namun, penting untuk dicatat bahwa model yang digunakan bukanlah hasil generasi AI, melainkan AI digunakan untuk membentuk pakaian di sekitar gambar model manusia.
Sebelumnya, Levi's juga mengumumkan penggunaan kecerdasan buatan (AI) untuk memperluas opsi pemodelan dalam belanja online. Namun, Levi's telah menarik kembali pernyataan mereka mengenai penggunaan model AI yang dihasilkan. Mereka mengklaim bahwa penggunaan model AI akan memungkinkan mereka mengunggah lebih banyak gambar produk dengan berbagai jenis tubuh lebih cepat.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(dwk)
Tinggalkan Komentar