Teknologi.id - Teknologi AI telah mengalami kemajuan yang luar biasa dalam beberapa tahun terakhir, dan seperti yang kita ketahui, Chatbot merupakan salah satu contohnya. Salah satu chatbot terkemuka yang saat ini sedang menjadi perbincangan adalah ChatGPT. Inovasi ini memang sangat memudahkan aktivitas dan produktifitas kita sehari hari. Namun, tak dapat dipungkiri bahwa banyak orang yang menyalahgunakan ChatGPT untuk tujuan yang tidak etis, seperti membuat esai tanpa memperhatikan plagiarisme.
Seperti yang dapat kamu bayangkan, pastinya banyak siswa muda melek teknologi yang memanfaatkan chatbot untuk mencontek karya original seseorang. Kamu sebagai guru pun harus cerdik mencari tahu solusi masalah ini. Saat ini sudah banyak alat pendeteksi plagiarisme yang dapat diakses secara online. Namun, tidak semua alat cek plagiarisme itu dapat mengendus kecurangan hasil generasi AI. Namun jangan khawatir, dalam artikel ini akan dibahas beberapa opsi plagiarisme AI checker yang akurat dan dapat diakses online secara gratis.
Baca Juga : Pakai ChatGPT untuk Bikin Tugas, Mahasiswa Ini Tidak Lulus Mata Kuliah
1. GPT-2 Output Detector
GPT-2 Output Detector dibuat oleh Huggingface untuk membantu kamu memeriksa apakah teks yang kamu punya dibuat oleh manusia atau AI. Caranya pun sangat mudah, pertama buka halaman web openai detector. Kemudian, masukkan teks yang ingin kamu analisis pada placeholder. Alat tersebut akan langsung menganalisis teks kamu secara otomatis. Kekurangan dari alat ini adalah, kamu hanya bisa menganalisis teks yang memiliki 50 sampai 700 kata. Bila teks kamu melebihi 700 kata, maka alat tidak dapat menjalankan analisis. Untuk menganalisis teks yang panjang, kamu harus membagi teks yang kamu punya dalam beberapa bagian secara manual. Jangan khawatir, masih ada beberapa opsi lain untuk cek plagiarisme AI.
2. Writer AI Content Detector
Alat ini dibuat oleh writer.com dan dapat digunakan secara gratis. Berdasarkan beberapa percobaan yang telah Teknologi.id lakukan, alat ini dapat mendeteksi 8 dari 10 konten yang dihasilkan AI. Artinya, cek plagiarisme menggunakan Writer AI Content Detector dapat memberikan gambaran bagi kamu tentang konten yang dihasilkan AI, namun belum cukup canggih untuk mendeteksi seluruh teks hasil generasi AI. Kekurangan lainnya, seperti alat sebelumnya adalah, writer AI Content Detector memiliki limit kata. Namun limit katanya masih lebih banyak dibandingkan GPT-2 Output Detector, yaitu 1500 kata. Tapi yang menarik dari alat plagiarisme ini adalah kamu dapat langsung memasukkan URL untuk cek plagiarisme AI.
3. GPTZero
Opsi lainnya yaitu GPTZero yang dibuat oleh mahasiswa Princeton sekaligus mantan penyelidik open source BBC Africa Eye, Edward Tian. Alat ini akan menggunakan algoritma canggih untuk menganalisis sebuah teks dan mengidentifikasi tanda-tanda yang menunjukkan bahwa teks tersebut bukan hasil karya manusia. Teks yang tidak original buatan manusia biasanya memiliki keacakan dan kompleksitas dalam cara penulisannya, yang secara teknis disebut "perplexity and burstiness".
Tinggalkan Komentar