Google Kenalkan Fitur Autospatialization, Mampu Sulap Konten 2D Menjadi 3D!

Irmanon Riandina . December 11, 2025


Foto: Youtube/Android Developers

Teknologi.id - 
Google kembali membuat gebrakan besar di dunia teknologi dengan memperkenalkan fitur terbaru bernama Autospatialization. Fitur berbasis AI ini diumumkan dalam acara The Android Show: XR Edition, sebagai bagian dari inovasi yang dibawa ke Android XR, sistem operasi khusus untuk perangkat headset kacamata realitas campuran (Extended Reality). Teknologi ini memungkinkan pengguna mengubah tampilan konten dua dimensi (2D) menjadi tiga dimensi (3D) secara real time, hanya dengan satu sentuhan. Langkah ini menjadi salah satu perkembangan paling signifikan dalam dunia XR, karena menjanjikan pengalaman imersif yang jauh lebih menyenangkan tanpa memerlukan penyesuaian aplikasi oleh pengembang.

Dapat Mengubah Konten 2D Jadi 3D dalam Sekejap


Foto: Youtube/Android Developers

Google menjelaskan bahwa Autospatialization bekerja di tingkat sistem operasi. Itu artinya teknologi ini dapat diterapkan pada hampir semua aplikasi Android tanpa penyesuaian. Hal ini menjadi suatu keunggulan besar karena adanya kemudahan akses. Video YouTube, game, aplikasi biasa, hingga foto dan browser web bisa langsung diproyeksikan dalam tampilan ruang 3D. Pengguna cukup menekan satu tombol di menu pengaturan aplikasi ketika menggunakan perangkat. Setelah itu, konten yang tadinya datar di layar akan dipetakan menjadi objek dan lapisan ruang yang memiliki kedalaman.

Vice President dan Head of XR UX Group Samsung, Austin Lee, menggambarkan teknologi ini dengan antusias. “Bayangkan kalau semua game menjadi imersif, semua video YouTube jadi imersif, seluruh web pun jadi imersif. Itulah yang bisa dihadirkan Autospatialization,” ujarnya.

Selama ini, pengguna headset XR hanya melihat konten 2D sebagai layar datar besar yang menggantung di hadapan mereka. Dengan teknologi ini, tampilan tersebut berubah menjadi ruang tiga dimensi yang lebih hidup dan nyaman untuk dilihat.

Baca juga: Bukan GTA 6! Ini Dia "Arc Raiders": Game Paling Dicari di Google Sepanjang Tahun 2025

Pengalaman Imersif yang Lebih Nyata

Autospatialization menciptakan pengalaman visual dengan lapisan depan, tengah, dan belakang yang terlihat alami. Ketika menonton video atau bermain game yang umumnya tampil datar, para pengguna kini bisa merasakan kedalaman visual yang biasanya hanya ditemukan pada konten 3D original. Pada demo yang ditampilkan Google, fitur ini diujicobakan pada game Cities: Skylines yang distreaming dari PC. Sistem (Artificial Intelligence) AI  ini mampu memisahkan elemen UI di latar depan dan dunia game di latar belakang, lalu menampilkannya dalam beberapa lapisan ruang secara berbeda. Hal ini membuat dunia game tampak lebih hidup dan interaktif meski berasal dari sumber 2D.

Selain itu, navigasi antar aplikasi juga menjadi lebih nyaman. Jendela aplikasi bisa ditempatkan seperti objek nyata, bukan lagi hanya “tab” yang berdempetan. Dengan Autospatialization, avatar lawan bicara dalam Zoom atau aplikasi meeting lain bisa diproyeksikan sebagai objek 3D yang lebih ekspresif dan lebih mirip manusia asli.

Mengubah konten 2D menjadi 3D secara instan tentu membutuhkan pemrosesan grafis yang kuat. Google menyebut bahwa proses ini dijalankan oleh chipset XR2+ Gen 2, prosesor yang dirancang khusus untuk perangkat XR generasi mendatang. Chip ini mampu menjalankan sistem operasi XR sepenuhnya sambil melakukan memproses spatialization secara real time. Sebelumnya, kemampuan serupa hanya ditemukan pada perangkat tertentu seperti Viture smart glasses atau aplikasi PC VR eksperimental. Kini, Google membawa kemampuan tersebut ke perangkat headset XR mainstream. Ini membuatnya lebih berpeluang untuk mudah diakses masyarakat luas.

Siap Meluncur Mulai 2026

Google mengonfirmasi bahwa Autospatialization akan mulai dirilis pada tahun 2026. Samsung diperkirakan menjadi mitra pertama yang menghadirkan teknologi ini melalui One UI XR dan tidak lama setelahnya akan dihadirkan di Galaxy XR  Selain Autospatialization, Google juga mengumumkan proyek lain dalam acara yang sama,termasuk kehadiran kacamata pintar Xreal Project Aura yang direncanakan rilis pada 2026.

Dengan Autospatialization, Google membuka pintu menuju masa depan di mana semua konten bahkan yang tidak dirancang untuk XR bisa tampil imersif. Teknologi ini juga tidak hanya berpeluang untuk  meningkatkan pengalaman menonton video atau bermain game, tetapi juga dalam produktivitas, pendidikan, dan hiburan. Dengan kemampuan dalam mengubah konten 2D menjadi 3D secara instan, Autospatialization bukan lagi hanya menyempurnakan pengalaman visual, tetapi juga mengubah cara manusia berinteraksi dengan dunia digital.


Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News


(ir/sa)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar