Acuh Akan Konten Ilegal, Rusia Akan “Lemahkan” Twitter

Muhammad Iqbal Mawardi . November 29, 2021

Foto: Unsplash

Teknologi.id – Rusia akan terus memperlambat kecepatan Twitter pada semua jenis perangkat seluler sampai semua konten yang dianggap ilegal dihapus. Hal tersebut disampaikan langsung oleh regulator komunikasi negara Roskomnadzor, saat Moskow terus menuntut “Big Tech”.

Pihak berwenang Rusia baru-baru ini telah mengambil langkah untuk mengatur Twitter agar lebih dekat dengan mengenakan denda kecil untuk pelanggaran konten, sementara juga berusaha memaksa perusahaan asing untuk memiliki perwakilan resmi di Rusia dan menyimpan data pribadi Rusia di wilayahnya.

Twitter telah mengalami "perlambatan" di Rusia sejak Maret untuk posting yang berisi pornografi anak, informasi penyalahgunaan narkoba atau panggilan untuk anak di bawah umur untuk bunuh diri, terang Roskomnadzor.

Baca juga: Twitter Bereskan Bug Tweet yang Menghilang di Perangkat iOS

Twitter, yang tidak segera berkomentar terkait hal ini, membantah mengizinkan platformnya digunakan untuk mempromosikan perilaku ilegal. Dikatakan memiliki kebijakan toleransi nol untuk eksploitasi seksual anak dan melarang promosi bunuh diri atau menyakiti diri sendiri.

Video dan foto terasa lebih lambat untuk dimuat di perangkat seluler, tetapi Roskomnadzor melonggarkan pembatasan kecepatan pada jaringan pada bulan Mei.

Roskomnadzor mengatakan Twitter, yang telah didenda total 38,4 juta rubel pada tahun ini, telah secara sistematis mengabaikan permintaan untuk menghapus materi yang dilarang sejak 2014.

"Sampai sekarang, masih ada 761 unggahan yang tidak terhapus. Syarat untuk mencabut pembatasan akses pada perangkat seluler adalah Twitter sepenuhnya menghapus materi terlarang yang terdeteksi oleh Roskomnadzor," kata Roskomnadzor.

Roskomnadzor mengatakan akan mencari denda pada omset tahunan Google Alphabet dan Facebook di Rusia untuk pelanggaran hukum berulang, ancaman yang tidak dikomentari kedua perusahaan pada saat itu.

"Kami juga menegaskan kembali bahwa jejaring sosial Twitter telah berulang kali dinyatakan bersalah oleh pengadilan Rusia karena melakukan pelanggaran administratif," tutupnya. 

(MIM)

author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar