Foto: Phandroid
Teknologi.id - Google akhirnya kembali merilis data distribusi sistem operasi Android. Data ini rajin
dirilis Google namun dihentikan pada 2018 lalu.
Sebelum 2018, Google setiap
bulannya merilis data distribusi Android yang aktif. Data tersebut didasarkan
pada perangkat Android yang mengakses Play Store selama periode tujuh hari.
Data tersebut kemudian diolah
menjadi grafik, yang menunjukkan versi Android yang paling banyak dipakai di
ponsel saat itu.
Namun kemudian Google berhenti
memberikan data ini, karena hanya akan memperlihatkan masalah fragmentasi yang
selalu terjadi sejak dulu.
Dari keseluruhan versi Android
yang terdata, Android 10 menyumbang 26,5
persen dari total perangkat yang terdeteksi mengakses Google Play Store.
Sementara Android 11 yang dirilis tahun lalu, menjadi penyumbang kedua
terbesar, yakni 24,2 persen.
Android versi sebelumnya, yakni Android 9 Pie yang dirilis tahun 2018
lalu, menyumbang 18,2 persen,
diikuti Android 8 Oreo dengan
persentase 13,7 persen.
Sementara itu, Android 7 dan 7.1 Nougat serta Android 6 Marshmallow
masing-masing menyumbang 6,3 persen dan
5,1 persen secara berurutan.
Versi Android yang dirilis 7-8 tahun lalu juga masih digunakan hingga kini, meskipun persentasenya kecil.
Baca juga: 7 Aplikasi Android ini Ternyata Berisi Malware Joker
Android 5 Lollipop yang dirilis pada 2014 berada sekitar 3,9 persen dari total perangkat
Android, dan Android 4.4 KitKat yang
dirilis pada 2013 mewakili 1,4 persen.
Adapun versi Android paling jadul yang masih terdeteksi di data ini adalah Android 4.1 Jelly Bean yang menyumbang 0,6 persen dari keseluruhan perangkat, dilansir dari GSM Arena.
Foto: GSM Arena
Sementara untuk Android 12 belum terlihat persentasenya,
yang artinya kemungkinan belum banyak digunakan yang disebabkan belum banyak
perangkat yang menggunakan OS tersebut.
(fpk)
Tinggalkan Komentar