Teknologi.id - Xiaomi telah memperbarui kebijakan terkait unlock bootloader di perangkat mereka. Mulai 1 Januari 2025, pengguna hanya dapat membuka sistem keamanan perangkat Xiaomi satu kali dalam setahun, sebagaimana dilaporkan oleh blog Xiaomitime.
Apa Itu Unlock Bootloader?
Unlock bootloader adalah mekanisme yang memungkinkan pengguna untuk:
- Menginstal antarmuka (UI) baru.
- Mengakses dan memodifikasi file sistem.
- Mengoprek aplikasi bawaan perangkat.
Proses ini membuka sistem keamanan perangkat, memberikan akses penuh kepada pengguna untuk melakukan berbagai modifikasi.
Baca juga: Xiaomi Rilis Smart Camera Video Call Edition, Kamera Pintar untuk Video Call
Perubahan Kebijakan Unlock Bootloader
Sebelumnya, Xiaomi mengizinkan pengguna untuk melakukan unlock bootloader hingga tiga kali dalam setahun. Namun, mulai tahun ini, kebijakan tersebut dibatasi menjadi satu kali per tahun.
Alasan Xiaomi Membatasi Unlock Bootloader
Meskipun Xiaomi tidak memberikan alasan resmi, beberapa kemungkinan penyebabnya adalah:
- Keamanan Perangkat: Membatasi unlock bootloader dapat mencegah modifikasi berlebihan yang berisiko membuat perangkat tidak stabil.
- Perlindungan Pengguna: Langkah ini melindungi pengguna dari potensi ancaman keamanan akibat unlock bootloader yang sering dilakukan.
Validitas Izin Unlock Bootloader
- Setiap izin unlock bootloader memiliki masa berlaku tertentu.
- Jika masa berlaku habis, pengguna harus mengajukan izin ulang melalui aplikasi Xiaomi Community.
- Validitas waktu izin ini kemungkinan berbeda-beda tergantung pada akun Xiaomi dan model perangkat yang digunakan.
Cara Mengajukan Izin Unlock Bootloader
- Buka aplikasi Xiaomi Community.
- Masuk ke menu Profil.
- Pilih opsi Unlock bootloader.
- Ikuti petunjuk yang diberikan untuk menyelesaikan pengajuan izin.
Pengecualian untuk Pengguna Lama
Pengguna yang telah mengajukan izin unlock bootloader sebelum 31 Desember 2024 masih diizinkan untuk membuka sistem hingga tiga kali dalam setahun sesuai kebijakan lama.
Catatan Penting
Meskipun unlock bootloader memberikan fleksibilitas kepada pengguna, proses ini juga dapat:
- Membatalkan garansi perangkat.
- Membuka potensi risiko keamanan jika tidak dilakukan dengan hati-hati.
Dengan kebijakan baru ini, Xiaomi tampaknya ingin memastikan keseimbangan antara fleksibilitas pengguna dan keamanan perangkat mereka.
(dwk)