Teknologi.id - Pemerintah Australia telah mengambil keputusan besar untuk menjauhkan anak-anak dan remaja dari media sosial.
Rencana undang-undang mengenai batas minimum usia penggunaan media sosial pertama kali diumumkan pada bulan September lalu. Pada saat itu, belum disebutkan secara pasti berapa batas minimum usia yang diperbolehkan.
Akhirnya, pada Kamis (7/11), Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, mengumumkan keputusan finalnya, di mana batas minimum usia untuk menggunakan media sosial di negara tersebut adalah 16 tahun.
Rancangan undang-undang ini akan diajukan ke parlemen dalam dua minggu terakhir, yang akan dimulai pada 18 November, seperti yang dikutip dari AP News, Jumat (8/11).
Anthony mengonfirmasi bahwa aturan mengenai batasan minimum usia tersebut akan berlaku 12 bulan setelah undang-undang disahkan.
Anthony juga menegaskan bahwa aturan ini tidak akan memberikan pengecualian bagi pengguna yang sudah ada sebelumnya.
Ini berarti, pengguna media sosial yang masih berusia di bawah 16 tahun ketika undang-undang ini mulai berlaku tetap akan dilarang untuk mengakses media sosial.
"Saya telah berbicara dengan ribuan orang tua, kakek-nenek, tante, dan paman. Mereka, seperti saya, sangat khawatir tentang keamanan anak-anak kita di dunia maya," kata Anthony.
Pemerintah Australia semakin khawatir dengan dampak negatif media sosial pada kesehatan mental anak-anak dan remaja muda, khususnya terkait akses terhadap konten di dunia maya.
Anthony menyampaikan bahwa ia sendiri sering menerima konten yang tidak diinginkan. Ia membayangkan betapa sulitnya bagi seorang anak berusia 14 tahun untuk menghadapi hal semacam itu.
Dalam pandangannya, media sosial mempengaruhi cara anak-anak melihat diri mereka sendiri dan orang lain. Anak perempuan, misalnya, sering kali melihat gambar tubuh ideal yang membuat mereka merasa harus memenuhi standar tersebut, yang pada akhirnya memengaruhi kesehatan mental mereka.
Di sisi lain, anak laki-laki juga kerap menerima konten misoginis yang bisa berdampak negatif pada pandangan mereka tentang perempuan, meskipun mereka sendiri tidak mencari konten tersebut.
"Bagi anak berusia 14 tahun yang sedang mengalami masa perkembangan, menerima konten semacam ini bisa menjadi pengalaman yang sangat sulit," ujar Anthony.
Aturan ini juga berlaku bagi remaja yang lebih muda, tidak peduli meskipun mereka sudah mendapatkan izin dari orang tua. Akan tetapi, Pemerintah Australia menegaskan bahwa tidak akan ada sanksi langsung bagi anak atau orang tua yang melanggar aturan ini.
Tanggung jawab untuk mengambil langkah-langkah dalam memblokir pengguna di bawah usia 16 tahun akan berada pada perusahaan media sosial.
Baca juga: Daftar Negara dengan Pengguna Media Sosial Terbanyak di Dunia, Ada Indonesia!
Media sosial yang kemungkinan besar diwajibkan menerapkan aturan batas minimum ini adalah media sosial populer, seperti Instagram, TikTok, Facebook, Snapchat, dan X (Sebelumnya Twitter).
Menteri Komunikasi Michelle Rowland mengatakan pada waktu yang sama bahwa YouTube kemungkinan juga akan termasuk ke dalam aturan ini.
Aturan ini juga kemungkinan akan mencakup platform permainan, seperti Roblox, platform obrolan seperti Reddit atau Discord, dan masih banyak lainnya.
Tanggung jawab untuk memastikan bahwa perusahaan media sosial tersebut mengikuti peraturan tersebut akan berada di tangan kantor komisaris eSafety.
Komisaris eSafety akan mengeluarkan "panduan regulasi" yang menjelaskan langkah-langkah yang perlu diambil oleh perusahaan media sosial.
Jika perusahaan media sosial gagal mematuhi aturan ini, mereka akan dikenakan denda. Meskipun besarannya belum ditentukan, tetapi pemerintah mengindikasikan akan meningkatkan besaran denda dari yang sebelumnya sudah ditetapkan.
"Setiap perusahaan yang beroperasi di Australia, baik yang berbasis di sini maupun di luar negeri, diharapkan dan wajib mematuhi hukum Australia atau menghadapi konsekuensinya," ujar Michelle.
Meta menyatakan bahwa mereka akan mematuhi batasan usia yang akan ditetapkan oleh pemerintah Australia. Namun, perusahaan yang menaungi Facebook dan Instagram tersebut merasa kurang adanya pembahasan yang lebih mendalam mengenai bagaimana perlindungan tersebut akan diimplementasikan secara efektif.
Sementara itu, X tidak langsung memberikan tanggapan. TikTok pun menolak untuk memberikan komentar.
Lebih dari 140 akademisi Australia dan internasional di bidang teknologi dan kesejahteraan anak juga telah menandatangani surat terbuka kepada Anthony yang berisi penentangan aturan batas minimum usia di media sosial.
Baca berita dan artikel yang lain di Google News.
(aia)