Prabowo Pilih Teknologi Lama Asal Kekayaan Tak Lari ke Luar Negeri

Kemala Putri . March 30, 2019


Prabowo Pilih Teknologi Lama Asal Kekayaan Tak Lari ke Luar Negeri
Prabowo Pilih Teknologi Lama Asal Kekayaan Tak Lari ke Luar Negeri. Foto: KompasTekno
Teknologi.id - Menyikapi pertanyaan panelis Debat Capres Keempat tentang visi strategi capres memanfaatkan teknologi smart city dan e-government, Prabowo Subianto mengatakan lebih baik menggunakan teknologi lama tetapi kekayaan negara tidak lari ke luar negeri ketimbang teknologi yang cepat tapi kekayaan negara lari ke luar negeri. Kata Prabowo, teknologi memang penting tapi yang lebih penting adalah perbaikan sistem ekonomi. Awalnya, pertanyaan itu dijawab oleh Jokowi. Menurut Jokowi diperlukan pemerintahan 'Dilan', digital melayani. "Kecepatan sangat diperlukan sehingga diperlukan pertama yang namanya reformasi dalam bidang pelayanan lewat pelayanan berbasis elektronik, e-government, e-procurement, e-budgeting, sangat-sangat diperlukan dalam menyiapkan era digital ke depan," kata Jokowi.

Baca juga: Kembali Singgung Dilan, Strategi Jokowi Manfaatkan Teknologi untuk Majukan Pemerintahan

Prabowo menanggapi pernyataan Jokowi. "Baik memang teknologi informatika adalah vital bagi pemerintah, jadi segala macam sistem yang baik tapi kalau tujuannya tidak jelas?" kata Prabowo Seharusnya, tambahnya, bila yang ingin dicapai adalah suatu pemerintah yang efektif dan bersih dari korupsi, maka teknologi ini senjata yang efektif untuk mencapai itu. Tujuan pemerintah itu adalah kesejahteraan rakyat. Kata Prabowo, bila teknologi diperuntukkan bukan untuk kesejahteraan rakyat buat apa. "Saya dari awal dan saya ulangi masalah kekayaan bangsa ini tidak tinggal di Indonesia. Sistem sehebat apapun kalau tidak ada political will... Kalau tidak mengubah sistem ekonomi indah-indah saja," kata Prabowo. "Boleh kita punya informatika, boleh punya kartu banyak, seolah modern seolah cepat, tapi kalau cepat tapi kekayaan mengalir ke luar negeri. Saya lebih baik pakai teknologi lama tapi kekayaan Indonesia tidak keluar," ujarnya menambahkan. (DWK)

Share :