Grab akan terjun dalam persaingan online travel agent. Kredit: Grab Teknologi.id - Akhir tahun lalu Grab mengumumkan akan meluncurkan dua layanan baru yang akan muncul di 2019. Salah satunya Grab akan terjun dalam persaingan agen travel online untuk mudahkan pengguna dalam memesan tiket pesawat dan hotel. Layanan travel ini dihadirkan Grab berkat intervensi Booking Holdings yang memiliki beberapa situs perjalanan seperti Agoda.com, KAYAK, Priceline, dan Booking.com. Sebagaimana diketahui, Booking Holdings merupakan salah satu investor di Grab bersama beberapa perusahaan ternama lainnya. Keseriusan Grab bersama Booking Holdings ini akan menambahkan kompetisi pasar travel di Indonesia. Beberapa perusahaan yang sudah eksisting di bidang ini antara lain Tiket.com, Pegipegi, AiryRooms serta Traveloka Merangkum dari CNBC Indonesia yang mengutip GDP Venture, Traveloka merupakan aplikasi online booking yang paling banyak di unduh per bulan, diikuti oleh Agoda dan Tiket.com. Pada kuartal IV-2017, jumlah unduhan aplikasi Traveloka mencapai 1,9 juta, disusul oleh Tiket.com yang mencapai 764.929 ribu. Ini memperlihatkan bahwa Traveloka masih menjadi pemimpin pada pasar online booking. Selain itu,Traveloka telah bekerja sama dengan AiryRooms untuk menyediakan layanan booking online hotel dengan harga terjangkau. Kerja sama ini membuat Traveloka dapat menyediakan 300 ribu pilihan hotel untuk penggunanya dan semakin mematenkan posisinya sebagai pemimpin pasar.
Di sisi lain, Grab juga memiliki pasar yang luas karena telah tersedia di 8 negara di kawasan Asia Tenggara. Selain itu perusahaan asal Singapura ini juga telah memiliki jumlah unduhan aplikasi sebanyak 125 juta. Di Indonesia, Grab telah menguasai seluruh layanan transportasi online baik roda dua maupun roda empat. GrabBike diketahui memiliki kue pasar 60% sementara GrabCar mendominasi 70% pasar di Indonesia. Selain itu Grab juga memiliki layanan taksi di beberapa bandara di Indonesia. Sementara itu beberapa tahun terakhir potensi pariwisata yang ada di Indonesia tercatat mengalami tren positif. Berdasar data CNBC Indonesia rata-rata pertumbuhan perjalanan wisata domestik selama kurun waktu 10 tahun terakhir sebesar 2,61% per tahun. Total pengeluaran wisatawan domestik tahun 2017 mencapai Rp 253,45 triliun dan 33% pengeluaran tersebut merupakan keperluan transportasi. Potensi yang menggiurkan memang untuk terjun ke dalam bisnis agen travel online ini dengan pasar yang semakin tumbuh dari tahun ke tahun. Mampukah Grab bersaing untuk potensi besar ini? Menarik untuk kita nantikan.
(DWK)