Foto: China Daily
Teknologi.id - iFlytek, sebuah perusahaan teknologi dari China, telah meluncurkan SparkDesk, sebuah generative model language AI yang diharapkan menjadi pesaing ChatGPT. Saat acara peluncurannya, SparkDesk memperlihatkan tujuh fitur utama dari chatbot tersebut, dan dijanjikan akan terus diperbarui hingga bisa mengungguli ChatGPT pada bulan Oktober mendatang.
Mengutip dari CGTN, ketujuh fitur tersebut mencakup solusi masalah, deduksi logika, pengkodean, dan pemahaman multimodal, yang semuanya dianggap sangat penting dalam pengembangan chatbot AI.
Liu Qingfeng, Presiden iFlytek mengatakan model tersebut bertujuan untuk melampaui kemampuan ChatGPT dalam memahami bahasa China dan mencapai standarnya dalam bahasa Inggris. Ketertarikan pada AI generatif telah melonjak sejak ChatGPT dirilis oleh Open AI pada November tahun lalu. Dalam beberapa bulan terakhir, perusahaan teknologi China termasuk Baidu, Alibaba dan Huawei telah mengumumkan model AI mereka sendiri dan merilis chatbot serupa.
"Ini adalah tren yang harus dianut oleh semua perusahaan teknologi dan terobosan ini membutuhkan upaya jangka panjang dan inovasi berkelanjutan" kata Liu.
Liu Qingfeng, Presiden iFlytek, menunjukkan kemampuan SparkDesk dalam menilai tulisan esai pelajar, menulis email perusahaan, dan membuat cerita, semuanya dapat dilakukan melalui perintah suara.
Liu mengklaim SparkDesk memiliki kinerja yang lebih baik daripada ChatGPT dalam pembuatan teks, serta kemampuan menjawab pertanyaan berbasis pengetahuan dan perhitungan matematika dalam bahasa China.
Menurut Liu, kemunculan AI seperti ini akan membuka peluang baru untuk pekerjaan tradisional, memberdayakan orang kreatif untuk menjadi pengusaha di ekonomi digital.Namun, pertumbuhan AI yang pesat ini juga menimbulkan kekhawatiran. Bahkan Geoffrey Hinton, tokoh penting dalam pengembangan AI, mengundurkan diri dari Google karena khawatir dengan kemampuan AI dalam chatbot.
Hinton menyatakan kekhawatirannya bahwa AI berpotensi menjadi lebih cerdas daripada manusia dan menganggap perbedaan antara sistem biologis dan digital sangat besar. Menurutnya, perbedaan yang signifikan terletak pada kemampuan sistem digital untuk menyalin model, sehingga memungkinkan terciptanya banyak kopi dengan model yang sama.
(lhp)