Foto: Liputan6
Teknologi.id – Akhir-akhir ini terjadi kekisruhan yang bermula dari tagar
mute massal saat pertandingan Piala Menpora 2021 yang dipandu Valentino Simanjuntak
alias Valentino 'Jebret’.
Topik terkait Valentino Jebret
masuk lima besar trending topic pada hari Senin (12/4) dan Selasa (13/4).
Gerakan mematikan suara televisi
saat tayangan siaran langsung Piala Menpora 2021 mulai diperbincangkan pada
Minggu (11/4).
Kemudian mengalami peningkatan
pada Senin (12/4), ketika PSS Sleman berjumpa Bali United.
Gerakan ini mendesak Valentino
Jebret agar tak berlebihan dengan menggunakan kata-kata yang terlalu hiperbolis
dalam membawakan pertandingan sepak bola.
Banyaknya kritik tersebut tak jarang justru mengarah ke ujaran kebencian dan pencemaran nama baik. Untuk itu, Valentino Jebret mengambil langkah tegas dengan menempuh jalur hukum.
Baca juga: Menilik Rencana Pembangunan Bukit Algoritma di Sukabumi
This tweet is unavailable
''Kalo yang seperti ini saya
serahkan ke teman-teman pengacara saya, jika tidak ada respons dalam 1 x 24 jam
maka ...... (saya anggap akun anda pintar sehingga tahu maka akan apa
selanjutnya ya?,”
“Tidak perlu saya sampaikan
pasal-pasalnya),'' tulis Valentino di Twitter, merespons salah akun
@SiaranBolaLive yang menghina dirinya.
Melihat ancaman tersebut, sang
pemilik akun @SiaranBolaLive langsung membuat video klarifikasi. Ia meminta
maaf karena sebelumnya telah mencemarkan nama baik Valentino Jebret.
Baca juga: Tidak Puas dengan Kinerja Polisi? Lapor Pakai Propam Presisi
“Bersama ini saya admin
@SiaranBolaLive, Agus Widodo, tinggal di Pasar Rebo, Jakarta Timur, mohon maaf
kepada bang Valentino Simanjuntak karena telah nge-tweet dengan kata-kata tidak
sopan,”
“Sekali lagi saya memohon maaf
kepada bang Valentino Simanjuntak. Salam, semoga sepak bola Indonesia semakin
baik,'' kata pemilik akun @SiaranBolaLive di video tersebut.
Tidak hanya itu, sudah ada
sekitar 30 akun di sosial media (sosmed) Twitter dan Instagram yang masuk dalam
pantauan tim pengacara Valentino Jebret.
"Gue mencatat beberapa akun
yang ngomongnya kasar. Ada tercatat sekitar 20-30 akun yang bukan cuma sekali
kasih komen tapi berulangkali,”
“Tapi, di atas 50 persen mereka
itu followersnya nol. Tapi gue sudah serahkan ke satu kantor firma hukum teman
gue, karena kita juga harus mengedukasi," kata Valentino dalam siaran
YouTube Jebreetmedia TV yang ia kelola.
(fpk)