Foto: Blokator
Teknologi.id – Belum lama ini, situs
Polri yang berisi ribuan data anggota polisi bocor dan disebarkan secara gratis
di internet.
Kebocoran data tersebut diunggah
oleh akun Twitter yang sama dengan kejadian peretasan sub domain Badan Siber
dan Sandi Negara (BSSN) beberapa waktu lalu.
Alasan peretas asal Brasil bobol situs Polri karena tidak suka cara
pemerintah Indonesia memperlakukan masyarakatnya.
Alasan tersebut muncul karena
hacker dengan kode nama Son1x ini sering mendapat cerita dari orang-orang
Indonesia.
"Saya melakukan ini karena
saya tidak mendukung pemerintah dan apa yang mereka lakukan pada
masyarakatnya," kata peretas tersebut di situs Ghostbin.
Hacker tersebut mengaku kerap berkomunikasi dengan orang-orang
Indonesia yang menceritakan kehidupan mereka di Indonesia.
"Banyak orang yang mengontak
saya dan menceritakan tentang situasi kehidupan mereka di Indonesia. Sehingga
saya berpihak ke mereka, dan memutuskan untuk menolong dengan apa yang saya
bisa," ujarnya.
Son1x tergabung dalam tim hacker theMx0nday ini menyebut dirinya beraksi seorang diri dalam serangan yang membocorkan data internal lembaga kepolisian ini.
Baca juga: Ribuan Data Anggota Polisi Bocor dan Disebarkan di Internet
"Orang-orang tidak
seharusnya bekerja atau mendukung pemerintah, pemerintah lah yang harusnya
melakukan ini," tulisnya.
Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri tengah mendalami kasus pembobolan
data yang diduga melibatkan informasi pribadi anggota Polri tersebut.
"Sedang ditangani oleh
Dittipidsiber Bareskrim. Nanti kalau sudah ada update-nya diinfokan," kata
Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dikutip dari CNN Indonesia.
Selain di situs Ghostbin, peretas
juga membagikan dua tautan di akun Twitternya @Son1x666 untuk mengunduh file yang
berisi data-data tersebut.
Dalam postingan tersebut terdapat
dua tautan yang berukuran sama yaitu 10,27 MB. Data yang dibagikan itu dinamai
'polrileak.txt' dan 'polri.sql'.
(fpk)