Teknologi.id - Pada 20 Desember, Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Sarbini Abdul Murad, mengungkapkan bahwa Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah menduduki Rumah Sakit Indonesia di Bait Lahiya, utara Jalur Gaza.
Pasukan Israel telah menempati rumah sakit tersebut selama dua pekan terakhir, menjadikannya markas utama IDF. Hal ini terjadi setelah pada November, IDF memerintahkan pengosongan rumah sakit tersebut.
Menurut Sarbini, pasukan Israel menggunakan Rumah Sakit Indonesia sebagai tempat berlindung karena mereka tidak mengira pejuang-pejuang Hamas begitu kuat. Pernyataan ini menyusul tuduhan sebelumnya oleh juru bicara militer Israel, Daniel Hagari, yang menuduh adanya markas Hamas di rumah sakit tersebut.
Baca juga: Israel Mulai Banjiri Terowongan Hamas Pakai Air Laut
Sarbini memperkirakan pasukan Israel menduduki rumah sakit tersebut karena lokasinya yang strategis, memungkinkan mereka untuk memantau daerah sekitarnya. IDF juga percaya bahwa Hamas tidak akan menyerang pasukan Israel yang berada di dalam Rumah Sakit Indonesia, yang dibangun dari sumbangan pemerintah dan warga Indonesia yang mendukung kemerdekaan Palestina.
MER-C mengutuk tindakan IDF dan mendesak pasukan Israel untuk segera meninggalkan rumah sakit tersebut agar bisa kembali difungsikan untuk layanan kesehatan. Sarbini juga mengumumkan rencana MER-C untuk menyurati Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) agar menekan Israel untuk keluar dari Rumah Sakit Indonesia, mengembalikan fasilitas tersebut ke fungsinya semula, dan memungkinkan kembalinya tenaga medis untuk bekerja di sana.
Pada kesempatan terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhammad Iqbal, mengungkapkan bahwa Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah bertemu dengan WHO untuk menyuarakan keprihatinan terhadap memburuknya sistem kesehatan di Gaza. Diketahui bahwa sebagian besar rumah sakit di Gaza mengalami kesulitan beroperasi karena terus menerusnya serangan Israel, menyebabkan banyak korban tewas dan luka-luka.
Baca juga: "Perang di Israel dan Gaza" Jadi Topik yang Paling Banyak Dicari Selama 2023
Pengamat Timur Tengah di Universitas Indonesia, Yon Machmudi, menambahkan bahwa tindakan Israel menduduki Rumah Sakit Indonesia semakin jelas mengungkapkan tujuan serangan mereka di Jalur Gaza, yakni mengusir warga Palestina. Beliau juga memperkirakan bahwa Israel mungkin akan melakukan tindakan lebih lanjut untuk menghancurkan Gaza jika tindakan mereka saat ini diterima oleh dunia internasional.
Hingga berita ini ditulis, Israel belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait penempatan pasukannya di Rumah Sakit Indonesia. Situasi di Gaza semakin memprihatinkan, dengan lebih dari 90 persen warganya mengungsi akibat serangan Israel. Kementerian Kesehatan Palestina mencatat bahwa korban tewas di Gaza hampir mencapai 20.000 jiwa, sementara ribuan lainnya luka-luka.
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB menunda pemungutan suara terkait resolusi yang diajukan Uni Emirat Arab untuk mempercepat pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza. Pemungutan suara ini ditangguhkan karena masih terdapat perundingan untuk mencegah veto ketiga oleh Amerika.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(dwk)