Elon Musk: Singapura dan Beberapa Negara Lainnya Menuju Kepunahan

Teknologi.id . December 09, 2024
elon musk singapura
Foto: Unsplash


Teknologi.id - Elon Musk menyebut bahwa Singapura dan beberapa negara lainnya saat ini sedang menuju kepunahan. Hal tersebut diungkapkan Bos X dan Tesla tersebut ketika menanggapi cuitan Mario Nawfal (influencer di X), yang mengatakan Singapura mengalami krisis bayi berdasarkan data Newsweek.



Diungkapkan oleh Nawfal, bahwa angka kelahiran di Singapura telah mencapai titik terendah yakni hanya 0,97 anak per perempuan. Angka ini jauh di bawah 2,1 yang dibutuhkan untuk mendukung suatu populasi.

"Artinya? Lebih banyak lansia, lebih sedikit pekerja, dan tenaga kerja menyusut. Dari pabrik hingga pengiriman makanan, robot menggantikan tenaga manusia yang kurang memadai," jelas Nawfal.

Baca juga: Grok AI Ungkap Elon Musk Sebagai Penyebar Misinformasi Terbesar di X

"Pada tahun 2030, hampir 1 dari 4 warga Singapura akan berusia di atas 65 tahun, dan rasio dukungan telah anjlok menjadi 4 pekerja dewasa per lansia. Pada tahun 2014, rasionya adalah 6," lanjut Nawfal.

Nawfal menjelaskan bahwa pemerintah Singapura saat ini meminta lebih banyak penyerapan tenaga kerja untuk orang tua dan mencoba untuk beralih ke pemakaian robot. Singapura sendiri saat ini diketahui merupakan negara dengan densitas robot terbanyak kedua di dunia.

Cuitan Nawfal ini pun ditanggapi oleh Elon Musk dengan satu kalimat singkat. 'Singapore (and many other countries) are going extinct (Singapura (dan banyak negara lainnya) sedang menuju kepunahan).'

Komentar Elon Musk tersebut sontak mendapatkan beragam komentar dari netizen di seluruh penjuru dunia, banyak yang setuju namun tak sedikit pula yang kontra dengannya.

"Orang-orang hanya bertahan hidup. Orang-orang butuh lebih banyak modal agar merasa nyaman untuk memulai sebuah keluarga," pendapat @nilgirian.

"Angka kelahiran di mana-mana tampaknya menurun. Gila!" seru @CoffeeNGrit.

"Sudah ada robot di bandara. Dorong kaum muda untuk punya anak. (Beri) insentif untuk keluarga," usul @JamesPGoddard90.

Baca juga: Elon Musk Disebut Pernah Jadi Pekerja Ilegal di AS

Menurut laporan terbaru dari Kementerian Tenaga Kerja (MOM) Singapura, proporsi penduduk berusia 15 tahun ke atas yang berpartisipasi dalam angkatan kerja mengalami sedikit penurunan, dari 68,6% pada tahun 2023, menjadi 68,2% pada tahun ini. Para pejabat mengaitkan penurunan tersebut dengan adanya peningkatan jumlah lansia.

"Meskipun tingkat partisipasi angkatan kerja tetap tinggi, angka tersebut telah menurun selama tiga tahun berturut-turut karena meningkatnya proporsi lansia," kata kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan pada tanggal 28 November.

"Seiring bertambahnya usia angkatan kerja, upaya berkelanjutan untuk meningkatkan ketenagakerjaan dan kemampuan kerja pekerja lansia menjadi lebih penting dari sebelumnya," lanjutnya.

(dwk)

Share :