
Teknologi.id - Membeli iPhone second bisa menjadi pilihan cerdas bagi kamu yang ingin mempunyai iPhone dengan harga lebih terjangkau. Namun, jika asal membeli tanpa pengecekan yang tepat, bisa-bisa malah rugi besar!
Terlebih lagi, banyak kasus di mana pembeli mendapatkan iPhone dengan baterai drop, fitur rusak, atau bahkan terkunci iCloud yang menyebabkan perangkat tidak bisa digunakan sama sekali.
Untuk itu, agar tidak terjebak dalam kesalahan yang sama, kamu perlu mengetahui 6 hal ini sebelum membeli iPhone second.
Baca juga: Utang Investasi Apple Sudah Dibayar, iPhone 16 Segera Masuk Indonesia?
1. Tidak mengecek IMEI dan iCloud
Salah satu kesalahan paling fatal saat membeli iPhone second adalah tidak mengecek IMEI dan status iCloud.
IMEI sangat penting karena menentukan apakah iPhone tersebut legal dan bisa digunakan di Indonesia. Jika IMEI tidak terdaftar di Kemenperin, iPhone bisa terkena blacklist dan kehilangan sinyal seluler.
Selain itu, iCloud yang masih terhubung ke pemilik lama bisa menjadi masalah besar. Jika iPhone masih terkunci iCloud, kamu tidak bisa menggunakannya karena sistem keamanan Apple akan terus meminta akun dan password pemilik sebelumnya.
Untuk itu, pastikan IMEI iPhone yang kamu beli sudah terdaftar di Kemenprin dan cek juga apakah iCloud sudah nonaktif pada menu Find My iPhone.
2. Tidak memeriksa kondisi baterai
Baterai adalah salah satu komponen paling vital pada iPhone, tetapi masih banyak orang yang lupa mengeceknya saat membeli iPhone second.
Padahal, kondisi baterai yang sudah terlalu lemah bisa menyebabkan pengalaman penggunaan jadi tidak nyaman. Misalnya, baterai iPhone akan cepat habis, sering mati mendadak, atau performanya menurun drastis.
Bahkan, Apple sendiri merekomendasikan penggantian baterai jika Battery Health sudah di bawah 80%, karena pada level ini daya tahan dan performa bisa berkurang signifikan.
3. Tidak menguji semua fitur dengan baik
Saat membeli iPhone second, jangan hanya melihat kondisi fisiknya saja, pastikan juga semua fitur berfungsi dengan normal.
Banyak pembeli yang terburu-buru atau terlalu percaya pada penjual, sehingga melewatkan pengecekan fitur penting seperti Face ID, kamera, speaker, atau sensor lainnya.
Akibatnya, mereka baru menyadari masalah setelah transaksi selesai, dan terkadang sulit untuk komplain atau meminta ganti rugi. Berikut adalah beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk menghindari kesalahan ini:
- Cek Face ID atau Touch ID dengan mencoba membuka kunci layar. Jika gagal, kemungkinan fitur ini rusak.
- Uji kamera depan dan belakang, termasuk fitur fokus, mode malam, dan perekaman video.
- Cek speaker dan mikrofon dengan memutar musik dan merekam suara untuk memastikan kualitasnya baik.
- Tes layar sentuh dan sensitivitasnya dengan mengetik atau menggambar di layar untuk melihat apakah ada bagian yang tidak responsif.
4. Tidak memeriksa keaslian komponen
Banyak iPhone second yang sudah mengalami penggantian komponen, seperti layar, baterai, atau kamera. Sayangnya, tidak semua penggantian dilakukan dengan suku cadang orisinal, yang bisa berdampak pada performa dan daya tahan perangkat.
Misalnya, layar non-orisinal mungkin memiliki kualitas warna yang lebih buruk, sedangkan baterai tidak resmi bisa membuat daya tahan iPhone jauh lebih pendek.
Cara menghindari kesalahan ini:
- Cek status komponen di pengaturan. Masuk ke Settings → General → About, lalu cari bagian Parts and Service History untuk melihat apakah ada komponen yang pernah diganti.
- Periksa kualitas layar dan sentuhan. Pastikan layar responsif dan tidak ada perubahan warna atau titik mati (dead pixel).
- Cek apakah ada peringatan baterai tidak resmi. Jika muncul pesan “Unknown Part” di bagian Battery Health, artinya baterai sudah diganti dengan yang tidak orisinal.
5. Tergiur harga murah tanpa mengecek kualitas
Harga murah memang menggiurkan, tapi jika terlalu tergesa-gesa tanpa memeriksa kualitas, kamu bisa berakhir dengan iPhone yang penuh masalah.
Banyak penjual menawarkan harga yang jauh di bawah pasaran, tetapi sering kali ada alasan di baliknya. Misalnya, kondisi iPhone yang rusak, komponen yang sudah diganti dengan yang non-orisinal, hingga status iPhone yang ilegal atau terblokir.
Cara menghindari kesalahan ini adalah:
- Bandingkan harga dengan pasaran. Jika harga terlalu murah dibandingkan dengan harga second di toko atau marketplace terpercaya, sebaiknya waspada.
- Pastikan transparansi penjual. Tanyakan alasan di balik harga murah dan minta bukti kondisi iPhone yang jelas.
- Beli dari tempat terpercaya. Pilih penjual dengan reputasi baik atau marketplace yang menyediakan garansi pengembalian jika ada masalah.
6. Tidak meminta bukti pembelian atau garansi
Salah satu kesalahan umum yang sering diabaikan saat membeli iPhone second adalah tidak meminta bukti transaksi atau garansi dari penjual.
Tanpa bukti ini, jika ada masalah setelah pembelian, kamu akan kesulitan untuk mengklaim garansi atau meminta pertanggungjawaban dari penjual.
Maka dari itu, cara menghindari kesalahan ini adalah mintalah nota atau bukti transaksi jika membeli secara langsung. Pastikan ada tanda bukti pembayaran. Jika melalui marketplace, simpan riwayat transaksi.
Cek juga garansi yang masih berlaku. Jika iPhone masih dalam masa garansi resmi Apple atau garansi toko, pastikan kamu mendapatkan informasi lengkapnya.
Terakhir, baca kebijakan pengembalian. Jika membeli dari toko atau marketplace, tanyakan apakah ada garansi pengembalian jika ditemukan masalah setelah pembelian.
Jadilah pembeli yang cerdas. Selalu teliti sebelum membeli, dan pilih penjual terpercaya agar mendapatkan iPhone second yang benar-benar layak pakai.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(AAA)