Kereta Cepat Buatan China Ungguli Jepang, Jakarta-Bandung Hanya 36 Menit

Teknologi.id . March 02, 2023


Foto: KCIC


Teknologi.id - KCJB, kereta cepat yang menghubungkan Jakarta dan Bandung, akan menggunakan armada terbaru yang dikembangkan oleh China. Kereta ini diklaim lebih cepat dibandingkan kereta cepat buatan Jepang dan Jerman.

Menurut Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC), Dwiyana Slamet Riyadi, rute KCJB memiliki panjang 142,3 kilometer dengan waktu tempuh antara 36-45 menit. KCJB akan melayani empat stasiun yaitu Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.

Dijelaskan bahwa KCJB akan menggunakan armada kereta generasi terbaru, yaitu CR400AF, yang dikembangkan oleh CRRC dari tipe CRH380A.

Menurut keterangan resmi yang dikutip pada Kamis (2/3/2023), CR400AF memiliki kecepatan desain hingga 420 kilometer per jam dan kecepatan operasional hingga 350 kilometer per jam. Kecpatan ini melebihi kecepatan kereta api cepat buatan Jepang dan Jerman yang masing-masing mencapai 320 kilometer per jam dan 330 kilometer per jam.

Baca juga: Spesifikasi dan Teknologi Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Dwiyana mengungkapkan bahwa KCJB merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional yang menjadi proyek pembangunan kereta api cepat pertama di wilayah Asia Tenggara. Proyek ini sangat penting di mata internasional karena melibatkan BUMN Indonesia dan China sebagai perwakilan dua negara besar.

Kedua pemerintah memberikan perhatian yang besar pada proyek ini, terlihat dari kunjungan dan perhatian yang rutin ditunjukkan oleh keduanya. Bahkan, proyek ini mengadakan showcase khusus saat G20 yang disaksikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo dan Presiden China Xi Jinping.

Dwiyana menambahkan bahwa pembangunan KCJB juga memberikan jaminan transfer teknologi dan pengetahuan kepada putra-putri Indonesia melalui pelatihan dan magang sehingga KCIC dapat mengelola dan mengoperasikan KCJB.

Baca juga: Spesifikasi: Rudal Hipersonik Hwasong-8 Buatan Korut

Selama periode konstruksi, proses transfer teknologi dan pengetahuan antara lain dilakukan dengan memindahkan teknologi slab track dan fasilitas produksi dari kontraktor China ke kontraktor lokal. Selain itu, keberadaan proyek KCJB juga berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja lokal dalam jumlah besar.

Dwiyana melanjutkan bahwa transfer teknologi dan pengetahuan dari China dengan pengalaman dan perkembangannya pada sektor kereta api cepat akan sangat berharga bagi kemajuan Indonesia.

"KCIC bersama semua pemangku kepentingan akan terus berupaya semaksimal mungkin untuk mewujudkan kehadiran Kereta Api Cepat pertama di Asia Tenggara," tambahnya.

(dwk)

Share :