Dengan peluncuran Ernie Bot ini menjadi pertanda bahwa Baidu perusahaan dari China menetapkan posisinya sebagai benchmark dengan ChatGPT yang baru-baru ini diluncurkan oleh OpenAI.
Fenomena banyaknya kecerdasan buatan model chatbot ini menjadi semakin keras persaingannya karena nyatanya perusahaan-perusahaan teknologi raksasa dunia sedang berlomba-lomba membuat chatbot versinya masing-masing yang lebih canggih.
Jika sebelumnya OpenAI meluncurkan ChatGPT dan dengan versi terbarunya GPT-4 yang lebih canggih, lalu disusul Google yang mengeluarkan Bard, dan sekarang Baidu tidak mau kalah saing mengeluarkan Ernie Bot. Bahkan, Alibaba, Huawei dan JD.com telah mengumumkan rencana untuk mengeluarkan chatbot mereka sendiri.
Chatbot Ernie ini menjadi alternatif lain yang bisa digunakan untuk menjawab keperluan orang-orang, meskipun Ernie berasal dari China, tetapi bahasa yang digunakan bisa dari bahasa lain untuk memudahkan semua orang memakainya.
Lalu, apakah produk chatbot dari China ini bisa menjawab tantangan dunia teknologi yang mampu bersaing dengan ChatGPT?
Namun, sayangnya banyak hal yang mesti dilakukan lebih keras oleh Baidu untuk bisa bersaing dengan kompetitornya itu. dilansir dari Idxchannel (17/03/2023) ChatGPT tercatat sebagai pertumbuhan aplikasi chatbot tercepat dalam sejarah.
Hanya dalam dua bulan sejak peluncuran ChatGPT telah menyita banyak perhatian orang-orang disebabkan kecanggihan teknologi yang ditawarkan, aplikasi chatbot karya OpenAI ini bisa menghasilkan artikel, puisi, lelucon atau karya tulis lainnya hanya dengan perintah tulisan.
Baca juga: Memasuki Era Baru, Google Bakal Hadirkan Fitur Generatif AI di Gmail dan Docs
Baidu sebagai perusahaan Teknologi terbesar di China melakukan langkah bagus dengan mengeluarkan Ernie Bot. Perkembangan teknologi di zaman sekarang bertumbuh sangat cepat dan pesat, bisa jadi ke depannya aplikasi-aplikasi chatbot ini akan menggantikan fungsi search engine dulu seperti Google yang hanya menampilkan daftar-daftar tautan untuk diclick.
Namun, ketika demonstrasi pra rekaman Ernie, investor menerimanya dengan buruk, saham Baidu di HongKong jatuh lebih dari 10%. ini mengisyaratkan menjadi awal yang buruk, tak semulus ChatGPT. dilansir dari aljazeera (17/03/2023) ini kemungkinan penyebab kemerosotan saham Baidu.
“Masih banyak ketidakpastian seputar kapasitas Ernie, terutama mengingat kurangnya demo langsung, sangat kontras dengan streaming langsung pengembang OpenAI GPT-4 beberapa hari lalu,” tutur Chim Lee sebagai analis teknologi China untuk Economist Intelligence Unit.
Dan juga, Robin Li sebagai CEO Baidu ketika proses pendemontrasian Ernie tidak menggunakan bahasa non-mandarin.
"Robin Li tidak menunjukkan kapasitas Ernie dalam lingkungan berbahasa non-China,” tambah Lee.
Ditambah Ernie menjadi terbatas kemampuannya terhadap perintah bahasa Inggris daripada bahasa Mandarin.
“Dia juga mengakui bahwa kemampuan Ernie untuk memahami dan mengolah bahasa Inggris tidak sebaik pemahaman bahasa Cina. Ini menempatkannya di belakang ChatGPT, yang mampu menghasilkan respons dalam bahasa Inggris, Mandarin, dan bahasa lainnya,” sambung Lee.
Baca juga: Cara Mengintegrasikan ChatGPT dengan WhatsApp
Meskipun begitu, dilansir dari Reuters (17/03/2023) selama presentasi berlangsung yang diadakan di kantor pusat Baidu yang berlokasi di Beijing dengan menggunakan siaran langsung via sembilan platform yang berbeda, Robin mengatakan bahwa Ernie masih dalam taha ppengembangan dan masih belum sempurna, tetapi kenapa Baidu sudah meluncurkannya?
"Jadi kenapa kita buka hari ini? Karena pasar butuh itu," ungkap Robin.
Dan kabar baiknya, Ernie Bot akan banyak digunakan di lebih dari 650 organisasi di China, seperti CITIC Bank, National Museum of China, surat kabar Global Times dll. dan setelah presentasi diadakan, sebanyak 30.000 user baik perorangan atau perusahaan mengajukan permohonan pengujian API untuk menghadapi bisnis dalam Ernie Bot.
Juga lalu lintas di situs web cloud Baidu melonjak drastis, mengingat sebagai saingan dari GPT-4 yang baru dirilis dua hari sebelum proses presentasi pendomoan aplikasi chatbot yang siap bersaing dengan perusahaan-perusahaan teknologi raksasa dunia.
Ditambah dengan adanya dukungan dari pemerintah China dengan janjinya yang akan mendukung pengembang kecerdasan buatan lokal dan mendistribusikan di semua industri China.***
(aa)