Sotnik, Baju Tempur Anti Senapan Mesin Milik Rusia

Muhammad Iqbal Mawardi . February 08, 2021

Foto: Overt Defense 

Teknologi.id – Rusia membuat sebuah program baru yang ingin memodernisasi militer angkatan darat Rusia. Program baru tersebut menjanjikan kemajuan besar dalam teknologi baju tempur atau body armor. Industri perlengkapan militer Rusia, Rostec, menjanjikannya sebuah baju tempur yang mampu menahan peluru dari senapan mesin berat kaliber 50 (0.50) yang diberi nama Sotnik.

Angkatan Darat Rusia berencana mendistribusikan Sotnik, sistem kelengkapan prajurit masa depannya itu kepada para personel di tahun 2025. Sotnik akan melengkapi, tepatnya menggantikan Ratnik saat ini. Perlengkapan tempur Ratnik yang sekarang digunakan mencakup mulai dari pelindung tubuh dari peluru hingga kaliber 7.62 milimeter sampai seragam, helm khusus dengan thermal night vision monocular, dan senter.

Beberapa barang terpisah lainnya seperti masker gas, ransel, pemanas, filter air, dan peralatan medis, terdapat juga sistem komunikasi terintegrasi.

“Militer Rusia tampaknya serius untuk menggantikan Ratnik dengan Sotnik,” ucap Samuel Bendett, seorang analis di Pusat Analisis Angkatan Laut AS.

Rostec mengatakan bahwa sistem peralatan personel tentara generasi keempat akan melakukan sejumlah inovasi, termasuk sepatu pelindung anti-ranjau dan seragam tahan panas untuk mencegah tentara terdeteksi oleh musuh, serta komponen anti-radar.

Sotnik juga akan mengintegrasikan penggunanya dengan perintah dan kontrol otomatis serta ‘drone mikro’ sehingga gambar yang dikumpulkan dapat dikirim ke kacamata khusus secara langsung.

Baca juga: Fakta Menarik di Balik Sosok Adolf Hitler

Pernyataan paling ‘gila’ pada baju tempur ini berada pada kemampuan lapis baja untuk menahan peluru senapan mesin berat kaliber 50 logam dan plastik. Armor Sotnik generasi keempat terdiri dari serat polietilen ringan dan pelat baja yang dirancang untuk menahan tembakan langsung dari M2 Browning kaliber 50.

Pertanyaannya sekarang adalah, mampukah baju tempur dengan polietilen dan logam tersebut menghentikan peluru dengan kaliber 50? Jawabannya, tentu bisa. Apapun dapat dihentikan. Tapi membuat baju tempur tersebut cukup ringan untuk seorang personel dan nyaman dikenakan menjadi pertanyaan besar.

Sebagai ilustrasi, baju tempur level III militer Amerika saat ini akan menghentikan peluru 7.62 millimeter (.308 Winchester). Sebuah peluru kaliber 50 berbobot empat kali lipat dengan energi lesatannya yang hampir enam kali lipat daripada peluru 7.62 milimeter itu.

Modular Scalable Vest milik militer AS mampu menghentikan peluru 7.62 milimeter. Namun itupun beratnya mencapai 11,3 kilogram. Plat baja AR500-grade setebal sekitar 1,25 inci akan meghentikan peluru kaliber 50 tapi baja sangat berat. Jumlah plastik yang harus digunakan juga belum terbayangkan.

Yang jelas, baju tempur yang didesain untuk menghentikan peluru empat-lima kali lebih berat dan lebih bertenaga daripada kaliber 7.62 milimeter bisa dibayangkan sangat tidak nyaman.

Satu kemungkinannya adalah Rusia menggunakan titanium menggantikan baja. Titanium lebih kuat dan ringan daripada baja, dan Uni Soviet pernah membuat body armor dari bahan itu saat Perang Dingin.

Memahami pertanyaan ini, Bekkhan Ozdoev dari Rostec Rusia menjawab,

"Peralatan ini tidak akan membatasi pergerakan dan masih akan memungkinkan Anda untuk membawa yang lain yang diperlukan untuk misi khusus."

(MIM)

Share :