Orbital Display, Proyek Startup Asal Rusia untuk Pasang Iklan di Langit

Kemala Putri . January 17, 2019


Orbital Display, Proyek Startup Asal Rusia untuk Pasang Iklan di Langit
Ilustrasi iklan di langit malam. Credit: Futurism.
Teknologi.id - Industri periklanan memang selalu tumbuh, berkembang dan tidak pernah mati. Berbagai perusahaan beradu kreativitas untuk menampilkan iklan terbaik di bermacam-macam platform. Namun, siapa sangka jika langit nantinya tidak hanya berhias bintang-bintang, tetapi juga akan berhias iklan?  Orbital Display, proyek dari startup asal Rusia bernama StartRocket direncanakan akan menggunakan sebuah satelit kubus kecil yang bisa menciptakan tampilan terprogram iklan di langit malam. Satelit ini akan mengorbit di bagian rendah Bumi dengan ketinggian 400-500 kilometer, menurut situs resmi dari startup tersebut. StartRocket menanamkan teknologi yang memungkinkan satelit-satelit itu bisa merefleksikan cahaya Matahari menjadi suatu bentuk dalam satu piksel.

Baca juga: Dimana Bisa Melihat Super Blood Wolf Moon 2019 dengan Jelas?

Karena satelit itu bakal bergantung pada Matahari, maka gambar yang dipancarkan di langit itu hanya bisa ditampilkan pada saat fajar dan senja.


Ilustrasi iklan di langit. Foto: Vlad Sitnikov/Vimeo

Diatur brand besar

Sebagaimana diberitakan oleh Science Alert, iklan di langit itu bakal memiliki luas sekitar 50 kilometer persegi. Iklan di langit ini dapat diprogram untuk menampilkan mulai dari logo hingga orang di langit selama enam menit dan sebanyak tiga atau empat kali dalam sehari. "Kita 'diatur' oleh brand dan event besar. Super Bowl, Coca Cola, Brexit, Olimpiade, Mercedes, FIFA, Supreme, dan tembok Meksiko. Ekonomi adalah darah dari sistem masyarakat. Hiburan dan periklanan adalah jantungnya," ujar Vlad Sitnikov, Project Leader Orbital Display. "Kita akan tinggal di luar angkasa, dan manusia akan mulai mengirimkan budayanya ke luar angkasa. Lewat pionir yang lebih profesional dan berpengalaman akan membuatnya lebih baik untuk semuanya," lanjut Sitnikov.

Baca juga: Wow, Benih Tanaman yang Dibawa ke Bulan Kini Mulai Berkecambah

Polusi cahaya

Ahli astronomi John Barentine dari International Dark Sky Association mengungkap keberatannya dengan wacana Orbital Display terkait polusi cahaya yang akan dihasilkannya.

This tweet is unavailable
"Itu adalah ancaman bagi riset astronomi. Setiap gerakan cahaya di langit malam bisa mengganggu kemampuan kami untuk mengumpulkan foton dari sumber daya astronomi," ujar Barentine, dikutip dari Astronomy[dot]com. Selain itu, dalam jangka pendek juga sistem Orbital Display itu akan menambah jumlah satelit di luar angkasa yang menambah risiko terjadinya tabrakan. Tapi walau begitu, dalam jangka panjang ini bukanlah masalah karena di ketinggian tertentu satelitnya akan rusak dalam setahun dan bisa terbakar sendirinya saat kembali ke Bumi. Sejauh ini rencana ini memang masih jauh dari realisasi. Sistemnya belum diuji, belum didanai, dan belum diizinkan menurut regulasi dan hukum baik lokal maupun internasional. (DWK)

Share :