Teknologi.id - Selama ini para pengguna layanan perpesanan instan mobile seringkali merasa aman karena adanya jaminan fitur enkripsi end-to-end di dalam aplikasinya.
Namun rupanya, berdasarkan laporan terbaru Rolling Stone, dilansir dari Daily Star, terungkap sebuah dokumen Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI) yang bocor berisikan keterangan bahwa badan intelijen dapat meminta data pribadi pengguna di lebih dari sembilan layanan pesan terenkripsi.
Kesembilan layanan perpesanan tersebut di antaranya iMessage, Line, Signal, Telegram, Threema, WhatsApp, Wickr, Viber, dan WeChat.
Meskipun pesan pribadi pengguna di kesembilan aplikasi perpesanan tersebut telah terenkripsi end-to-end, FBI dapat mengumpulkan metadata secara real-time. Metadata yang dikumpulkan ini termasuk nomor telepon pengguna, alamat IP, lokasi, stempel waktu pesan, dan siapa yang telah dihubungi pengguna dari waktu ke waktu.
Baca juga: Google Beri 10.000 Kuota Pelatihan IT Gratis, Ini Cara Daftarnya
Informasi dari metadata yang dikumpulkan ini dapat digunakan untuk menyatukan gerakan dan kontak pengguna secara akurat, tanpa merusak enkripsi end-to-end yang dijanjikan WhatsApp kepada pengguna.
Walaupun kelihatannya tidak terlalu berbahaya, namun hal ini dapat menimbulkan konsekuensi bagi pelapor atau mereka yang membutuhkan kerahasiaan agar tetap aman.
Baca juga: Google Buka Program Pelatihan "Bangkit 2022", Ini Cara Daftarnya
Meski begitu, seorang juru bicara WhatsApp mengatakan kepada Independent bahwa isi semua obrolannya tetap aman dan terenkripsi sepenuhnya.
"Semua pesan yang Anda kirim ke keluarga dan teman di WhatsApp dienkripsi. Kami tahu bahwa orang ingin layanan perpesanan mereka dapat diandalkan dan aman - dan itu mengharuskan WhatsApp memiliki data yang terbatas," kata WhatsApp.
"Kami dengan hati-hati meninjau, memvalidasi, dan menanggapi permintaan penegakan hukum berdasarkan hukum yang berlaku, dan jelas tentang ini di situs web kami dan dalam laporan transparansi reguler," sambungnya.
"Pekerjaan ini telah membantu kami memimpin industri dalam menyampaikan komunikasi pribadi sambil menjaga orang tetap aman, dan telah membantu penangkapan dalam kasus kriminal, termasuk dalam kasus eksploitasi seksual anak," tutup WhatsApp.
(dwk)