Foto: Telegram
Teknologi.id - Telegram meluncurkan cara baru untuk mendapatkan uang bagi para konten kreator di platform pengirim pesan tersebut.
Dikutip dari TechCrunch, pada Kamis (15/8), Telegram mengumumkan "monthly paid subscription" atau langganan berbayar bulanan yang dapat dibeli oleh pelanggan untuk mendapatkan ekstra konten dari kreator. Peluncuran ini disampaikan pada Rabu lalu.
Langganan ini dapat dibeli melalui Stars sebagai mata uang aplikasi Telegram. Konten kreator akan menetapkan harga terlebih dahulu untuk menentukan harga langganan setiap bulannya. Mata uang yang telah terkumpul dapat dikonversi menjadi uang kripto Toncoin atau iklan bersubsidi.
Kreator dapat membuat dan menyebarkan tautan undangan untuk mengundang pengguna Telegram bergabung dalam saluran berlangganan tersebut. Cara kerja dari fitur terbaru ini mirip dengan platform Patreon, Instagram, YouTube, dan sebagainya yang membuka ruang tambahan untuk konten ekstra yang tidak bisa dilihat secara umum.
Pengguna Telegram dapat membuat channel atau saluran sebagai media penyalur konten yang dihasilkan. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk membuat ruang obrolan yang dapat mengirimkan pesan kepada audiens secara satu arah.
Penambahan langganan berbayar dapat membuat kreator mengirimkan tautan tambahan yang hanya dapat dilihat oleh pengguna yang bersedia berlangganan dalam saluran tersebut.
Telegram akan mengambil komisi pada setiap transaksi yang melibatkan Stars. Namun, pihak perusahaan belum mengonfirmasikan nominal penarikan komisi secara pasti.
Selain layanan berlangganan, Telegram juga meluncurkan Star Reaction. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk mendukung kreator favorit dengan memberikan tips tambahan. Tips tersebut diberikan dalam bentuk Stars yang sepenuhnya diberikan kepada kreator tanpa dipotong komisi apapun.
Beragam fitur diluncurkan sebagai bentuk dukungan Telegram kepada konten kreator yang berdedikasi pada platform tersebut. Telegram membantu kreator untuk menghasilkan uang tambahan atas konten-konten yang telah dibuat.
Baca juga: Memahami Hak Cipta Digital: Mengakses Konten Secara Legal dan Etis
Berbagai upaya yang telah dilakukan Telegram sejauh ini yaitu dengan mempersilahkan kreator membagikan konten berbayar di saluran mereka dan membagikan pendapatan iklan dengan kreator.
Kedua fitur terbaru di atas dapat menjadi ladang penghasil uang tambahan bagi para kreator, yang diharapkan dapat terus memberikan konten-konten yang menarik dan bermanfaat kepada audiens.
Popularitas Telegram kian meningkat di kalangan pengguna internet. Kini, Telegram memiliki 950 pengguna aktif. Pavel Durov selaku pendiri Telegram menargetkan agar plarform tersebut mencapai angka 1 miliar di tahun ini, serta pihak perusahaan mengharapkan agar dapat mencapai profitabilitas di tahun depan.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(vn)