CEO Xiaomi Kalah Taruhan Rp 2 Triliun, Begini Ceritanya
Fahad Mulyana . April 30, 2019
Teknologi.id - Mulutmu, harimaumu. Mungkin istilah tersebut cocok untuk menggambarkan apa yang saat ini menimpa bos Xiaomi Lei Jun. Lei Jun kemungkinan harus membayar 1 miliar yuan, atau sekitar Rp 2 triliun. Hal ini karena dirinya telah kalah dari sebuah taruhan yang dilakukannya. Taruhan tersebut dilakukannya pada Desember 2013 lalu. Saat itu dalam acara yang disiarkan stasiun tv nasional China, ia bertaruh bahwa jumlah pendapatan Xiaomi dalam kurun waktu lima tahun berikutnya akan melebihi pendapatan perusahaan elektronik Gree Electric Appliances Inc. "Biar seluruh negeri menjadi saksi, jika pendapatan kami mengalahkan Gree dalam lima tahun, Chairwoman Dong (Mingzhu), tolong bayar saya 1 yuan," ujarnya kala itu. Lei berani mengatakan hal tersebut karena yakin bahwa industri elektronik yang dipengaruhi oleh internet akan memberikan perubahan pada ekonomi. Hal ini memang sesuai dengan model bisnis yang dilakukan oleh Xiaomi. "Buat taruhannya menjadi 1 miliar (yuan)," kata Dong, yang sampai saat ini masih menjadi chairman sekaligus presiden dari Gree, membalas ucapan Lei, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (30/4/2019). Akan tetapi, prediksi yang dilontarkan Lei Jun tidak terbukti dengan tepat. Beberapa waktu lalu Gree Electric Appliances Inc, melaporkan jumlah pendapatan yang berhasil diperoleh pada tahun 2018, yaitu sebesar 198 miliar Yuan (Rp 416 triliun). Angka tersebut sekitar 20 miliar yuan lebih banyak ketimbang Xiaomi. Saat ini, Xiaomi tengah terseok di bursa saham. Saham Xiaomi kini telah menurun sekitar 30 persen, sejak melantai di bursa saham Hong Kong pada bulan Juli 2018 lalu. Dlansir dari Bloomberg, Selasa (30/4/2019), kendati demikian tidak diketahui apakah Lei Jun benar-benar membayar 1 miliar yuan atas kekalahannya atau tidak. Saat ini Kedua pihak, baik Xiaomi maupun Gree enggan untuk berkomentar terkait taruhan tersebut. Bisa jadi taruhan tersebut hanya dilakukan sebagai motivasi untuk membuat persaingan industri elektronik di China agar lebih meningkat. (FM)