Yuk, Ketahui Kemajuan Teknologi Virtual Reality Lebih Dalam

Finansialku . December 11, 2020

Foto: Springwise

Mengenal Virtual Reality atau VR

Para milenials tentu sudah tahu istilah Virtual Reality atau bahasa kerennya VR. Bagi Anda yang belum tahu apa itu VR atau Virtual Reality, alat ini merupakan hasil pengembangan dari kecanggihan teknologi yang memungkinkan penggunanya untuk dapat berinteraksi dengan objek imajinasi melalui perangkat komputer dan membawa sang user masuk ke dalam suasana 3 dimensi yang seolah-olah nyata.

Menilik dari asal katanya, Virtual Reality merupakan gabungan dari dua kata dalam Bahasa Inggris, yaitu ‘virtual’ dan ‘reality’, dimana ‘virtual’ memiliki arti dekat, sedangkan ‘reality’ berarti hal-hal nyata yang kita alami sebagai manusia. Dari asal katanya, maka Virtual Reality dapat diartikan ‘mendekati kenyataan’.

[Baca Juga: 12 Cara Menghindari Stress akibat Masalah Keuangan bagi Anda yang Single Parents

Untuk orang-orang yang tinggal berjauhan, VR dapat menjadi salah satu cara alternatif untuk bertemu. Menurut BINUS School of Computer Science, Virtual reality adalah sebuah teknologi yang membuat pengguna atau user dapat berinteraksi dengan lingkungan yang ada dalam dunia maya yang disimulasikan oleh komputer, sehingga pengguna merasa berada di dalam lingkungan tersebut.

Di dalam bahasa Indonesia virtual reality dikenal dengan istilah realitas maya. Virtual reality dapat ditemukan dalam berbagai hal, contohnya pada headset dan juga alat olahraga seperti treadmill.

Ketika kita mendengarkan musik melalui headset, kita merasakan sang penyanyi atau group band tersebut ada di dekat kita dan kita dapat mendengar suara dari karya musik mereka.

Atau ketika kita sedang menerima telepon atau video call, kita dapat melihat dan mendengar lawan bicara kita demikian juga sebaliknya. Saat menggunakan alat olahraga treadmill, kita merasakan sensasi seperti berlari, meski kita memang sedang berlari di tempat, namun inilah kecanggihan dari VR.

Panca indera manusia akan bekerja menghasilkan sebuah ilusi saat menggunakan virtual reality.Tak heran kini banyak gamers, yang menggunakan teknologi ini untuk mendapatkan sensasi bermain yang lebih menyenangkan karena mereka serasa sedang berada di tempat, sesuai dengan ilusi yang digambarkan dari VR. 

Sejarah Virtual Reality atau VR

Sejarah awal dari pembuatan teknologi virtual reality ini dimulai oleh MIT di tahun 1977 melalui Peta Bioskop Aspen yang membuat program simulasi kasar mengenai kota Aspen di Colorado, dimana para penggunanya dapat mengembara dalam salah satu dari tiga gaya yaitu musim panas, musim dingin, dan poligon.

Dua hal pertama tersebut telah didasarkan pada foto, karena para peneliti benar-benar memotret tiap-tiap pergerakan yang mungkin melalui pandangan jalan kota besar pada kedua musim tersebut, dan yang ketiga adalah suatu model dasar 3 dimensi kota besar. Berkembangnya teknologi, “Virtual Reality” telah dipopulerkan oleh Jaron Lanier di akhir tahu 1980.

[Baca Juga: TERBUKTI, 8 Cara Hidup Sukses di Usia Muda, Apakah Kamu Sudah Mulai Melakukannya?

Melalui perusahaan VPL Riset yang didirikannya pada tahun 1985, Jaron Lanier berhasil membangun dan mengembangkan sistem “kacamata hitam dan sarung tangan” yang terkenal pada masa itu.Jauh sebelum itu, sebenarnya virtual reality sudah dikembangkan cukup lama, tepatnya dari tahun 1800-an. 

Berikut ini adalah sejarah perkembangan dari virtual reality.

  • 1800-an – Mulai muncul ide untuk membuat sebuah alternatif realitas seiring dengan mulai munculnya praktik fotografi.
  • 1838 – Ditemukan stereoskop pertama yang menggunakan dua cermin kembar untuk memproyeksikan sebuah gambar.
  • 1839 – Stereoskop tersebut dikembangkan menjadi View-Master dan kemudian dipatenkan satu abad kemudian pada tahun 1939.
  • 1956 – Morton Heilig yang memiliki latar belakang di industri Motion Picture Hollywood mulai menginginkan orang-orang mampu merasakan suasana bagaikan masuk ke dalam sebuah film. Dibuatlah simulasi Sensor yang dapat membuat penggunanya merasakan suasana lingkungan perkotaan bagaikan dengan menaiki sepeda motor. Sudah dilengkapi dengan multisensor stimulasi, sehingga penggunanya mampu melihat jalan, mendengar mesin motor berbunyi, merasakan getaran motor, dan mencium bau mesin motor di sebuah dunia yang didesain teknologi.

[Baca Juga: Pelajari Gaya Kepemimpinan Ridwan Kamil Yang Sering Memboyong Berbagai Penghargaan

  • 1960 – Morton Heilig kemudian mematenkan peralatan yang dinamakan dengan Telesphere Mask. Banyak investor yang kemudian tertarik bekerjasama.
  • Pertengahan 1980 – Mulai digunakan istilah “virtual reality”. Adalah Jaron Lanier, founder dari VPL Research yang mulai mengembangkan peralatan virtual reality, termasuk goggle (kaca mata) dan sarung tangan yang dibutuhkan seseorang untuk merasakan pengalaman VR.
  • Saat ini – Setelah enam dekade dikembangkan dengan bantuan dana investor, kini VR bisa dinikmati secara luas dengan harga yang ekonomis, menggunakan peralatan berkualitas tinggi yang mudah diakses. 

Cara kerja virtual reality adalah dengan memanipulasi otak manusia sehingga seolah-olah merasakan berbagai hal yang virtual terasa seperti hal yang nyata.

Dengan kata lain, virtual reality merupakan proses penghapusan dunia nyata di sekeliling manusia, kemudian membuat si pengguna merasa tergiring masuk ke dunia virtual yang sama sekali tak bersentuhan dengan dunia nyata.

Untuk dapat merasakan sensasi dari VR, ada beberapa perangkat tambahan yang perlu digunakan, antara lain seperti headset virtual reality yang kini banyak tersedia di pasaran. Elemen Penting VRMenurut BINUS School of Computer Science, ada 4 elemen penting dalam VR, antara lain: 

#1 Virtual World

Sebuah konten yang menciptakan dunia virtual dalam bentuk screenplay maupun script. 

#2 Immersion

Sebuah sensasi yang membawa pengguna teknologi virtual reality merasakan ada di sebuah lingkungan nyata yang padahal fiktif. Immersion dibagi dalam 3 jenis, yakni:

[Baca Juga: Mau Bisnis Investasi Emas? Ketahui Dulu Cara Perhitungan Pajak Penghasilan Beli Emas

  • Mental immersion yang membuat mental penggunanya merasa seperti berada di dalam lingkungan nyata.
  • Physical immersion yang membuat fisik penggunanya merasakan suasana di sekitar lingkungan yang diciptakan VR.
  • Mentally immersed yang memberikan sensasi kepada penggunanya untuk larut dalam lingkungan yang dihasilkan. 

#3 Sensory Feedback

Berfungsi untuk menyampaikan informasi dari virtual world ke indera penggunanya. Elemen ini mencakup visual (penglihatan), audio (pendengaran) dan sentuhan. 

#4 Interactivity

Bertugas untuk merespon aksi dari pengguna, sehingga pengguna dapat berinteraksi langsung dalam medan fiktif atau virtual world. Pemakai melihat suatu dunia semu yang sebenarnya adalah gambar-gambar bersifat dinamis. Melalui Headphone atau speaker, pendengar akan mendengar suara yang realistis.

Melalui headset, glove, dan walker, semua gerakan pemakai dipantau oleh sistem yang akan memberikan reaksi yang sesuai sehingga pemakai seolah-olah merasakan pada situasi yang nyata, baik secara fisik maupun psikologis. 

Efek Positif VRA

Ada banyak kelebihan yang menjadikan VR menjadi sebuah teknologi yang begitu positif untuk digunakan. 

#1 Sebagai Saran Pelatihan

Karena kelebihannya dalam membuat penggunanya mampu merasakan seperti berada di dunia tersebut, layaknya alami dan nyata, maka virtual reality sering digunakan dalam keperluan seperti pelatihan seperti praktik kedokteran, praktik menerbangkan pesawat dan berbagai pelatihan lainnya.

[Baca Juga: Solusi UKM: Peluang Usaha dan Bisnis Unik Lukisan Kertas Dengan Laba Jutaan

Melalui teknologi virtual reality, dokter dapat melakukan latihan seperti berlatih mengoperasi pasien. Demikian juga dengan para pilot yang dapat memainkan virtual reality sebagai media dalam menerbangkan pesawat. 

#2 Sebagai Media Rapat

Melakukan perjumpaan resmi seperti rapat, VR sangat menolong kegiatan-kegiatan yang bersifat formal.Kini, orang-orang tidak perlu menjadwalkan tempat rapat karena dimanapun mereka berada, mereka dapat saling bertemu muka dengan muka melalui VR.

Mereka hanya butuh mencocokkan jadwal pertemuan saja dan jarak tak lagi menjadi penghalang dari sebuah rapat penting.

[Baca Juga: Para HR: Literasi Keuangan di Tempat Kerja Menjadikan Karyawan Lebih PRODUKTIF dan SEHAT Secara Keuangan

Hanya dengan menggunakan headset virtual reality dan terhubung dengan perangkat computer yang telah mengunduh aplikasi VR, maka rapat dapat berlangsung dengan semestinya.Tentu saja dengan menggunakan VR, budget untuk melakukan meeting pun tidak perlu dipusingkan lagi. 

#3 Remote Workers

Para tidak hanya para pekerja kantoran, para freelancer pun sangat diuntungkan dengan adanya teknologi ini. Bekerja bisa dimana saja, bahkan di rumah pun bisa tetap bekerja. 

Efek Negatif Virtual Reality

Dilansir dari blog BINUS School of Computer Science, VR sendiri memiliki efek negatif yaitu Cybersickness.Cybersickness adalah gangguan yang sering dialami dalam penggunaan VR. 

Penderita akan merasa ketegangan mata dan bahkan disertai rasa pusing.Terkadang penderita secara psikologis masih terbawa pada suasana semu walaupun sebenarnya penderita sudah kembali ke dunia nyata.

Jadi, gangguan ini tidak boleh dianggap remeh karena penderita biasanya susah kembali ke dunia nyata dan selalu terangan-angan dalam dunia semu.

Share :

Finansialku

PT Solusi Finansialku Indonesia