“Robot Dogs” Resmi Bergabung dengan Militer AS

Stefanie Tanaki . February 10, 2021

Foto: Military & Aerospace Electronics

Teknologi.id - Sejak beberapa tahun terakhir, industri teknologi robot semakin berkembang. Salah satu jenis robot yang banyak dikembangkan adalah robot anjing.

Amerika Serikat diketahui menjadi negara yang menggunakan robot anjing untuk militernya.

Pada tahun 2020, Departmen Pertahanan AS telah melakukan uji coba terhadap anjing robot yang akan bergabung ke salah satu unit militer AS. Uji coba tersebut berhasil membawa anjing-anjing mekanik ini untuk bergabung dengan militer AS secara permanen pada tahun 2021.

Dilansir dari Military & Aerospace Electronics, pada hari Rabu (10/2), robot anjing yang akan dikerahkan di pangkalan Angkatan Udara di Tyndall, Florida ini secara teknis dikenal sebagai Vision 60s. Robot ini dikembangkan oleh Ghost Robotics Corp. di Philadelphia.

Robot anjing berkaki empat ini diketahui dapat menaiki tangga, berjalan melewati air, dan menahan suhu beku. Meskipun mereka tidak memiliki kepala, mereka memiliki sensor dan kamera. Hal itu membuat robot anjing sangat cocok untuk pekerjaan masa depan para tentara Angkatan Udara di Tyndall sebagai patroli keamanan.

Robot anjing ini dapat dikontrol atau dipantau oleh manusia dengan menggunakan headset realitas virtual. Bahkan, robot tersebut juga dapat berbicara dengan orang melalui radio yang terpasang pada robot anjing.

Nantinya, tentara Angkatan Udara akan mengajari masing-masing dari robot anjing tersebut untuk mengikuti rute tertentu di sekitar pangkalan. Setelah pelatihan itu, masing-masing dari robot tersebut akan berlari di sepanjang jalannya sendiri.

Baca juga: 4 Senjata Angkatan Darat Rusia yang Punya Kekuatan Besar

"Robot Dogs" Tidak Diharapkan untuk Menggantikan Manusia

Foto: Security Info Watch

Dilansir dari Freethink, pada hari Rabu (10/2), robot anjing sesungguhnya tidak diharapkan untuk menggantikan manusia atau bahkan anjing militer yang sebenarnya.

Sebaliknya, robot anjing ini akan memiliki area patroli baru, dimana area tersebut dianggap memiliki risiko tinggi untuk didatangi manusia dan kendaraan. Dengan begitu, tentara dapat menangani tugas lain yang tidak dapat dilakukan robot.

"Bayangkan setiap kali tentara Angkatan Udara pergi ke suatu tempat untuk mengisi bahan bakar, mengambil persediaan, atau untuk melindungi jet tempur kami di landasan, robot kami keluar dan melakukan pengamanan perimeter," kata CEO Ghost Robotics Jiren Parikh.

Nantinya, jika pengoperasian robot anjing di Tyndall berjalan dengan baik, Ghost Robotics berharap dapat menjual lebih banyak anjing robotnya, yang memiliki harga mulai dari 100.000 dolar AS kepada militer AS dalam waktu yang tidak terlalu lama.

"Kami dapat melihat mereka di zona perang, bekerja dengan bom, pengintaian, penargetan, kemungkinan pada 2022," kata Parikh.
“Ini benar-benar bisa menjadi teman terbaik seorang warfighter,” lanjutnya.

Potensi penggunaan robot anjing di tempat-tempat di mana orang secara aktif berkelahi pasti menimbulkan pertanyaan tentang akankah robot anjing ini dijadikan senjata?

Menanggapi hal itu, Ghost Robotics mengatakan itu tidak ada dalam rencana. Parikh mengatakan bahwa robot anjing itu dirancang khusus untuk pembuangan bom, memeriksa perimeter, dan mengidentifikasi ancaman.

"Kami ingin robot ini menjaga orang-orang kami dari bahaya," katanya.

(st)


Share :