LinkedIn Kembali Diretas, Bagaimana dengan Data Pengguna?

Dira Afiani . June 30, 2021

Foto: Freepik

Teknologi.id - Platform jejaring sosial profesional bernama LinkedIn kembali diretas. Hal ini mengakibatkan lebih dari 92% data penggunanya bocor yang mencapai 756 juta.

Data pengguna tersebut dijual di dark web, informasi data diri yang bersifat privasi seperti nomor telepon, nama lengkap, alamat email, alamat fisik bahkan data geolokasi.

Berdasarkan informasi yang dilansir dari 9to5Mac, Rabu (30/6/2021), peretas atau hacker sudah menyebar data pengguna sebanyak 1 juta sampel, dan dari sampel tersebut dapat dipastikan bahwa datanya asli serta yang terbaru.

Restore Privacy juga mengungkap bahwa peretas diduga menggunakan data LinkedIn API Resmi untuk mengunduh data para pengguna, dengan metode sama yang digunakan dalam meretas aplikasi ini pada bulan April lalu.

Pada tanggal 22 Juni 2021, ada yang mengiklankan data berisi 700 juta pengguna LinkedIn untuk dijual. Salah satu anggota forum memposting sampel data tersebut. Berikut data yang berhasil di analisis Restore Privacy yang berisi:

1. Alamat email

2. Nama lengkap

3. Nomor telepon

4. Alamat fisik

5. Catatan geolokasi

6. Username LinkedIn

7. Pengalaman kerja profesional

8. Jenis kelamin

9. Akun dan username media sosial lain

Meskipun tidak ada password yang bocor, namun informasi data yang bernilai sangat berharga dapat disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Beberapa contoh kasus kejahatan online yaitu pencurian identitas, percobaan phising, serta bruce force yang semakin marak terjadi di era digital seperti sekarang.

(DA)

Share :