Foto: Unsplash
Teknologi.id – Apple membeberkan rencana
mereka untuk menciptakan teknologi pemindai iPhone di AS guna mencari gambar
pelecehan seksual anak.
Hal tersebut tentunya menarik perhatian
kelompok perlindungan anak. Namun, ini juga berarti meningkatkan kekhawatiran
di antara beberapa peneliti keamanan bahwa sistem itu dapat disalahgunakan oleh
pemerintah yang ingin mengawasi warga negaranya.
Apple menyebut aplikasi perpesanannya
akan menggunakan pembelajaran mesin di perangkat guna memperingatkan terkait konten
sensitif tanpa membuat komunikasi pribadi dapat dibaca oleh perusahaan.
Apple menyebut teknologinya ini sebagai "neuralMatch" yang akan mendeteksi gambar pelecehan seksual anak yang diketahui tanpa mendekripsi pesan orang lain. Jika menemukan kecocokan, gambar akan ditinjau oleh pekejra Apple yang nantinya akan memberi tahu penegak hukum jika diperlukan.
Baca juga: Lewat Xbox, Microsoft Luncurkan Fitur Kontrol Keuangan Anak
Akan tetapi para peneliti mengatakan
alat itu dapat digunakan untuk tujuan lain seperti pengawasan pemerintah
terhadap para pembangkang atau pengunjuk rasa.
Perusahaan teknologi seperti Microsoft,
Google, Facebook, dan lainnya telah bertahun-tahun membagikan "daftar
hash" dari gambar pelecehan seksual anak yang ditemukan. Apple sendiri juga sudah memindai file
pengguna yang disimpan di layanan iCloud-nya. File ini rupanya tidak dienkripsi
dengan aman.
Apple sendiri yakin akan keberhasilan teknologinya ini yang telah mereka kembangkan melalui konsultasi dengan beberapa kriptografer terkemuka, salah satunya profesor Universitas Stanford Dan Boneh. Dan Boneh terkenal akan karyanya di bidang kriptografer dan telah memenangkan Penghargaan Turing, yang sering disebut Hadiah Nobel versi teknologi.
(MIM)