Teknologi.id - Memetik buah adalah pekerjaan fisik yang cukup melelahkan karena membutuhkan banyak energi untuk berdiri, berjongkok, dan memanjat. Selain memanjat, biasanya orang akan menggunakan tongkat khusus untuk memetik buah. Bagi petani buah, pekerjaan ini harus mereka lakukan di musim panen.
Ditengah Pandemi COVID-19 saat ini, berbagai negara telah menerapkan pembatasan perjalanan. Hal ini tentu dapat berimbas buruk bagi para petani buah yang harus melintasi perbatasan untuk memanen. Oleh karena itu, sebuah inovasi dibutuhkan. Diketahui, saat ini telah ada robot yang menarik perhatian karena dapat digunakan untuk memanen buah.
Dilansir dari Interesting Engineering, pada hari Senin (22/2), robot ini dikembangkan oleh sebuah perusahaan teknologi yaitu Tevel Aerobotics Technologies. Robot buatan perusahaan ini merupakan robot otonom terbang (FAR) yang dapat mengidentifikasi buah matang saat melihatnya.
Robot ini memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi dan memetik buah. Algoritme persepsi AI digunakan untuk menemukan pohon dan algoritme penglihatan digunakan untuk mendeteksi buah di antara dedaunan.
Saat memetik buah, waktu merupakan hal yang sangat penting karena buah yang terlambat untuk dipetik dapat kehilangan nilainya. Dengan adanya robot ini, hal tersebut dapat dicegah. Hal ini disebabkan karena robot akan mengetahui buah mana yang telah matang dan mengambilnya.
Cara kerjanya adalah robot akan mengklasifikasikan ukuran dan kematangan buah yang dilihat. Kemudian, robot akan memilih buah yang sesuai dan akan mencari cara terbaik untuk mendekatinya. Setelah itu, robot akan menggunakan lengan pemetiknya untuk memetik buah.
Beberapa robot dapat memanen kebun buah tanpa menabrak satu sama lain berkat satu otak digital otonom di unit berbasis darat. Selain itu, mereka bisa bekerja 24 jam sehari.
Baca juga: Rugi Miliaran Rupiah, Korban Seret TikTok Cash ke Polisi
Seperti yang diketahui, robot kompeten seperti ini selalu digadang-gadang dapat menggantikan tenaga kerja manusia. Namun, perusahaan mengklaim bahwa robotnya tidak dirancang untuk menggantikan manusia, melainkan dirancang untuk melengkapi mereka.
Perusahaan juga menyatakan bahwa robot FAR mereka dapat digunakan di mana-mana. Sehingga, dengan kehadiran robot ini, biaya produksi dan kerugian yang mungkin akan terjadi dapat ditekan karena pengelolaan kebun yang lebih mudah dan efektif.
(st)