Teknologi.id - Sebagian orang saat ini tak bisa memulai hari sebelum menyeruput secangkir kopi. Banyak orang membuat minuman kopinya sendiri, tapi tidak sedikit pula yang memilih untuk membelinya. Apapun metode pilihan kamu demi mendapatkan segelas kopi, biji kopi punya andil besar dalam eksistensi minuman favorit itu. Kendalanya, tidak semua orang menyukai kopi yang mereka konsumsi. Menurut riset yang dilakukan oleh
startup asal Seattle, Atomo Coffee, sekitar 75 persen penikmat kopi masih belum puas pada rasa yang pada umumnya. Misalnya karena terlalu pahit atau terlalu asam. Sebagai jalan keluar alternatif umumnya kita menambahkan gula atau krimer. Terlebih, harga biji kopi terus melambung meski tak dibarengi meningkatnya kualitas. Atomo Coffee sendiri punya solusi lain atas masalah-masalah ini. Dengan berbekal teknologi melekuler dan metode
reverse engineering. Tim berisi para pakar makanan serta ahli biokimia itu memperkenalkan minuman kopi tanpa biji kopi. Lewat teknik unik tersebut, Atomo dapat mengetahui komposisi kimia dari kopi, kemudian menjabarkannya dalam ‘
dashboard kopi molekuler’, yaitu papan instrumen yang memungkinkan produsen menyempurnakan rasa kopi.
Para
coffee snob mungkin akan segera meragukan rasanya. Bagaimana mungkin kopi terasa nikmat tanpa biji kopi? Untuk menjawab pertanyaan itu, Atomo Coffee belum lama ini melangsungkan
coffee challenge di kampus Universitas Washington. Mereka meminta para mahasiswa untuk membandingkan rasa kopi Atomo dengan Starbucks (tanpa memberi tahu peserta, merek apa yang mereka minum). Mengejutkannya, ternyata lebih banyak orang menyukai kopi Atomo dibanding merek terkenal Starbucks (21 vs 9). Beberapa
tester memuji tesktur lembut dari kopi ini, bahkan jika diminum tanpa campuran apapun. Dan sebagian dari mereka berkomentar soal tidak adanya sensasi hangus saat meminumnya. Dan terlepas dari pemanfaatan teknik molekuler dalam produksinya, kafein sebagai salah satu zat terpenting di secangkir kopi Atomo tetap ada di sana. Saat ini, produsen tengah melangsungkan kampanye
crowdfunding di Kickstarter. Uang yang mereka kumpulkan akan digunakan untuk mematangkan bahan-bahan alami penyusun ‘kopi tanpa biji kopi’. Kemudian, Atomo akan mengubah resep tersebut menjadi bubuk, sehingga kompatibel dengan berbagai tipe alat pengolah minuman kopi.
Produsen juga berniat menambah pilihan jenis dan rasa, misalnya Kolombia, Etiopia, Kenya serta Decaf. Sebungkus kopi Atomo dengan ukuran terkecil bisa menghasilkan 50 cangkir kopi, dibanderol mulai dari US$ 24 di
Kickstarter. Produk unik ini rencananya akan didisitribusikan pada bulan Desember 2019 nanti. Namun sayangnya proyek ini hanya belum tersedia untuk luar Amerika. Sumber:
Dailysocial