5 Penerapan Penting Augmented Reality di Bidang Pendidikan

Sagara Technology . November 26, 2021

Teknologi saat ini kian semakin masif. Penemuan yang telah didapatkan pada saat ini seperti Augmented Reality (AR) yang dapat dimanfaatkan dengan baik untuk penerapan di berbagai bidang seperti industri, konstruksi,entertain, terutama di Bidang Pendidikan. Penerapan teknologi dimaksudkan untuk mempermudah dalam pengaplikasian pekerjaan itu sendiri.


Di Artikel ini kita akan menjelaskan mengenai salah satu dari pengembangan teknologi yaitu Augmented Reality (AR)dari mulai pengertian, keunggulan, cara kerja serta penerapan yang dapat dilakukan di Dunia Pendidikan.


Apa itu Augmented Reality?

Augmented Reality adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi (2D) dan ataupun tiga dimensi (3D) ke dalam sebuah nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata.


Bagaimana Cara Kerjanya?


Augmented Reality bekerja berdasarkan deteksi gambar dan gambar yang digunakan adalah penanda (marker). Prinsip kerjanya sebenarnya sederhana. Kamera yang telah dikalibrasi akan mendeteksi penanda(marker) yang diberikan, kemudian setelah mengenali dan menandai pola penanda (marker), Kamera akan melakukan perhitungan apakah penanda (marker) sesuai dengan database yang dimiliki. Bila tidak, maka informasi penanda (marker) tidak dapat diolah, apabila sesuai maka informasi marker akan digunakan untuk merender dan menampilkan objek 3D atau animasi yang telah dibuat sebelumnya. 

Untuk lebih lengkapnya, berikut tahapan utama sistem Augmented Reality tersebut :

  1. Pertama, dibuat terlebih dahulu objek yang akan ditampilkan. Secara umum objek yang dibuat adalah benda 3D , foto, video, ataupun animasi yang dibuat dengan software perancangan objek seperti Google sketchup, 3DMax , atau dengan Blender.

 

  1. Setelah objek jadi, maka objek tersebut akan disimpan ke dalam library. Kemudian setelah itu yang perlu dibuat adalah penanda (marker). Marker adalah sebuah penanda yang memiliki pola khusus. Marker yang digunakan untuk teknologi Augmented Reality adalah pola kotak dengan standar tertentu. Penanda (marker) inilah yang nantinya akan dideteksi oleh kamera untuk menampilkan objek. 

Setelah itu pola penanda (marker) yang dibuat harus disimpan ke dalam library juga agar nantinya aplikasi yang dibuat dapat membedakannya dengan marker yang lain. Biasanya penyimpanan marker ini membutuhkan bantuan aplikasi lain seperti marker generator.

 

  1. Kedua komponen utama yaitu marker dan objek telah jadi. Setelah itu kita membuat aplikasi yang dapat membangkitkan objek dari marker yang dibuat dengan bantuan builder, untuk tugas akhir ini adalah dengan Adobe Flex SDK yang bersifat open source dan berbasis action script.


Baca Juga:

Kenali Lebih Lanjut Full Stack Developer beserta tugasnya!!!


Keunggulan Augmented Reality


AR tidak hanya digunakan dalam pendidikan, namun banyak sekali bidang yang memanfaatkannya. Bidang lain yang berlomba-lomba mengembangkan teknologi ini yaitu sektor medis, entertainment, design engineering, industri gaming, developer media sosial dan aplikasi-aplikasi lain yang mengutamakan fungsi visual.

Terdapat 3 keunggulan yang dimiliki teknologi AR sehingga menjadi media alternatif di berbagai sektor. Keunggulan tersebut, yaitu:


Memperluas Persepsi User


Objek 2D maupun 3D yang ada dalam AR memberikan gambaran yang lebih luas kepada penggunanya. Tidak terbatas pada bagian luarnya saja, user juga akan melihat seluk beluk dari objek lebih dalam. Hal tersebut tentu menciptakan persepsi yang berbeda kepadanya akan sesuatu yang dilihatnya dengan sudut pandang beragam.


 User Experience


Tidak sekadar melihat, user juga memungkinkan melakukan interaksi dalam mempelajari suatu objek. Pengalaman yang didapatkan akan terasa lebih dekat dan nyata. Bukan hanya berupa teori yang perlu diurai begitu panjang tanpa implementasi yang jelas.


Bisa Menggunakan Berbagai Perangkat


Tools yang digunakan user bisa berupa banyak opsi disesuaikan dengan kebutuhan. Mulai dari perangkat yang paling simple hingga yang rumit dan membutuhkan budget yang tinggi.

Dari keunggulan-keunggulan tersebut, dapat terlihat bahwa tujuan utama pemanfaatan teknologi AR dalam pendidikan yakni guna memberikan extra wawasan dengan menjelaskan topik lebih menarik dan mendalam. Saat ini sedang berkembang pesat eksperimen laboratorium yang menggunakan AR. Tidak jarang pula bermunculan permainan edukasi yang memanfaatkan kecanggihannya.


Interaktif dan Lebih Menarik

Teknologi AR memiliki daya tarik yang lebih dibandingkan dengan teknologi tampilan visual 2D atau 3D yang biasa. Seseorang bisa menikmati teknologi ini dengan lebih interaktif karena bisa ‘menyentuh’ objek virtual secara langsung. Lingkungan nyata yang ada di sekitaran memberikan kesempatan untuk melihat lebih jelas bagaimana gambaran jika objek virtual tersebut hadir secara nyata.

Pengoperasian yang Relatif Mudah

Percaya atau tidak, teknologi AR sekarang bahkan bisa diakses melalui ponsel pintar Anda. Tentu ini merupakan salah satu kelebihan dari teknologi AR. Modal yang diperlukan memang kamera dan juga ponsel yang mampu memproses AR dengan cukup mumpuni. Biasanya teknologi AR ini juga terhubung secara daring sehingga dengan mudah bisa diakses. Pilihannya pun banyak dan bervariasi. Kita bisa langsung mencobanya dengan mendownload aplikasi AR yang ada di Play Store atau App Store.


Mempelajari Mengenai Anatomi Makhluk Hidup


Dalam mata pelajaran biologi, media berbasis AR akan sangat membantu guru dan siswa. Terutama dalam mempelajari anatomi beragam makhluk. Melihat satu sel saja akan memberikan pengalaman yang sangat berbeda jika hanya dilihat menggunakan mikroskop.

Visualisasi 3 dimensi dalam AR menampilkan bentuk sel dari berbagai sisi. Siswa dapat mempelajari setiap inci dari sisi sel yang dilihatnya. Jika menggunakan mikroskop, siswa hanya bisa memperhatikan bentuknya. Namun ketika media ajar berbasis AR digunakan, semua yang dilihatnya dilengkapi dengan teoritis dan terdapat banyak tambahan informasi yang tidak ada di media ajar lain.


Memperlihatkan Jenis Jenis Atom


Sama halnya dengan mengenal anatomi makhluk hidup, menjelajahi dunia atom akan lebih menarik dengan media AR. Proses bagaimana atom itu terbentuk hingga perjalanannya menyatu dengan atom yang lain bisa dinikmati siswa secara gamblang.

Siswa dapat leluasa mengulik lebih banyak pengetahuan di dalamnya. Kemungkinan untuk bisa berinteraksi dengan objek pun menjadi daya tarik tersendiri. Penyerapan materi akan kian mudah dengan melibatkan emosional siswa.



Proyeksi Antariksa dan Tata Surya


Materi tentang bumi dan antariksa memang sangat membutuhkan teknologi ini. Sudah banyak lembaga pendidikan yang menerapkannya untuk menunjang mata pelajaran geografi yang seringkali sulit dipahami istilah-istilahnya. Guru juga termotivasi untuk mendampingi siswa-siswinya dalam menelusuri sisi bumi da luar angkasa.

Media ajar tidak lagi hanya terpaku pada atlas dan globe. Alat peraga tersebut kurang relevan di zaman sekarang ini karena kaku dan cenderung membosankan. Kehadiran AR memang lah menjadi sebuah harapan baru dalam dunia pendidikan untuk terus berkembang secara cepat dan efisien



Memperkenalkan Topologi Jaringan Komputer


Bagi Anda yang mengajar di jurusan Jaringan Komputer, sebisa mungkin mengusahakan untuk mulai menerapkan AR dalam pembelajaran. Pasalnya, sudah cukup banyak sekolah vokasi yang memanfaatkannya untuk menjelaskan pada peserta didik tentang topologi jaringan komputer. Beberapa aplikasi juga sudah diluncurkan untuk menunjang proses pembelajaran di bidang tersebut.


Detail dari topologi jaringan komputer yang terbilang rumit dapat diurai dan dipelajari secara mandiri. Proses belajar siswa akan meningkat pencapaiannya dalam memahami materi tanpa harus mengulang berkali-kali.


Menceritakan Sejarah melalui 3D


Sudah jamak dianggap bahwa pelajaran sejarah kerap membosankan. Guru sejarah yang seringkali hanya bercerita secara lisan tentang berbagai peristiwa di masa lalu. Parahnya lagi, siswa justru menerima sejarah sebagai pelajaran menghafal tanggal-tanggal serta tokoh-tokoh penting.


Paradigma belajar sejarah seperti itu harus diubah. Sejarah harus menjadi mata pelajaran yang menjadi sumber pedoman nilai luhur kehidupan berbangsa. Masa lalu ada untuk menjadi pembelajaran kita di masa kini, bukan sekadar untuk dihafal tanggal dan pelakunya,

Dengan teknologi augmented reality, peristiwa sejarah mampu dihidupkan kembali dengan lebih atraktif. Tentu ini lebih menarik ketimbang hanya mendengar cerita lisan dari guru. Bayangkan, jika peristiwa proklamasi dapat divisualisasikan dengan augmented reality. Tentu, siswa dapat memahami setiap detil, tanggal peristiwa, serta pelaku sejarah tanpa harus menghafalkannya

Share :

Sagara Technology

Your Company