4 Model Vaksin Corona Baru yang Akan Segera Hadir

Muhammad Iqbal Mawardi . March 30, 2021

Foto: Alodokter

Teknologi.id – Pandemi COVID-19 telah melanda seluruh dunia selama kurang lebih setahun lamanya. Dalam satu tahun tersebut, berbagai perusahaan farmasi dan teknologi terus berlomba-lomba dalam menciptakan vaksin sebagai senjata untuk mengembalikan kehidupan normal.

Berbagai vaksin pun dibuat dengan berbagai macam kandungan dan metode dengan tujuan yang sama, yakni untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19. saat ini sudah ada 251 vaksin COVID-19 lain yang ada di tahap pengembangan, dengan 60 di antaranya sudah diujikan ke manusia. Bahkan beberapa di antaranya sudah hampir selesai pengembangannya.

Dilansir dari Science News, berikut beberapa vaksin jenis baru yang dianggap berpotensi untuk menambah daftar vaksin Corona yang mendapat izin pemakaian. Vaksin-vaksin ini mempunyai cara kerja berbeda dengan vaksin yang sudah ada.

Covaxx

Foto: Reuters

Covaxx merupakan vaksin yang menggunakan beberapa bagian dari protein bernama peptide dan beberapa protein lain yang harus ada dalam sebuah vaksin virus Corona.  Saat disuntikkan ke dalam tubuh, peptide buatan laboratorium ini mendorong tubuh untuk membuat sistem antibodi.

Jika dibandingkan dengan vaksin lainnya, Covaxx hanya menggunakan sebagian dari protein virus Corona yang penting untuk mendorong reaksi dari sistem imunitas tubuh manusia. Menariknya, vaksin ini dapat disimpan dalam suhu kulkas biasa.

Covaxx kini tengah menjalani pengujian tahap kedua di Taiwan untuk mempelajari respon imunitas dan efek sampingnya. Pengujian tahap 2 dan 3 juga akan segera dilakukan di Brazil untuk menentukan tingkat efikasinya.

Baca juga: Takut Disuntik? Ilmuan Tengah Siapkan Vaksin Berbentuk Pil

Valneva

Foto: Unsplash

Vaksin Valneva berasal dari SARS-CoV-2 yang sudah dimatikan. Virus yang digunakan sendiri didapat dari seorang pasien COVID-19 di Italia. Lalu virus tersebut 'diinfeksikan' ke sel dari monyet, yang dipilih karena tidak punya protein tertentu yang ada di sel tubuh manusia.

Hal tersebut membuat virus tersebut tak bisa berkembang dan menyebabkan penyakit, namun tetap bisa menstimulasi terbentuknya antibodi. Meski cara kerjanya seperti dengan Sinopharm dan Sinovac, namun ada perbedaan mendasar dengan Valneva.

Valneva saat ini tengah menunggu hasil uji klinis tahap 1/2 yang diperkirakan akan muncul pada April mendatang.

Vaxart

Foto: iStockphoto

Vaksin ciptaan perusahaan asal San Francisco, AS ini membuat sebuah virus flu yang menyebabkan adanya adenovirus untuk membawa instruksi pembuatan dua protein virus corona ke dalam sel tubuh manusia. Hal tersebut membuat protein yang dihasilkan menghasilkan sistem imunitas terhadap virus Corona.

Berbeda dengan vaksin lain yang perlu disuntikkan ke dalam tubuh manusia, Vaxart sendiri merupakan vaksin berbentuk pil. Pil vaksin ini bisa disimpan pada suhu ruangan biasa dan tak membutuhkan petugas medis ataupun peralatan khusus untuk digunakan.

Founder Vaxart Sean Tucker juga mengklaim kalau vaksin yang diminum ini bisa memproduksi imunitas lebih tinggi untuk selaput lendir yang ada di hidung, mulut, dan tenggorokan ketimbang vaksin yang disuntikkan. Vaxart sendiri bakal segera memulai pengujian tahap 2 untuk menentukan dosis yang optimal.

Inovio

Foto: Inovio

Inovio merupakan vaksin yang memiliki metode yang cukup unik jika dibandingkan dengan vaksin lainnya. Inovio bekerja dengan cara disetrum ke tubuh manusia. Tak cuma listrik yang dihantarkan, melainkan juga instruksi DNA untuk membangun protein spike virus Corona.

Listrik yang disetrumkan itu hanya sepersekian detik. Dari situ, sel dalam tubuh akan memproduksi protein spike dan menghasilkan imunitas.

Sejumlah orang yang sudah mencoba vaksin ini mengaku kalau listrik yang disetrumkan itu lebih tidak sakit ketimbang disuntik menggunakan jarum suntik.

Inovio saat ini berada pada uji klinis tahap 2, yang hasilnya diperkirakan akan tersedia dalam waktu dekat. Uji klinis tahap 3 akan dimulai setelah United States Food and Drug Administration memberikan izin komersial terhadap perangkat yang akan digunakan.

(MIM)

Share :