Foto: Sonora
Teknologi.id - BASE merupakan sebuah brand perawatan kulit wajah berbasis personalisasi kulit. Artinya, BASE menghadirkan inovasi produk kecantikan yang menyesuaikan keunikan kulit setiap penggunanya.
Di situs webnya, BASE mengandalkan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang dapat digunakan konsumen untuk mendapat analisis kondisi kulit serta skin goal-nya terlebih dahulu sebelum membeli produk perawatan kulit serta menemukan jenis produk yang paling tepat.
BASE dirintis oleh Yaumi Fauziah Sugiharta dan Ratih Permata Sari. Prinsip yang diterapkan oleh keduanya ketika membangun BASE adalah membuat produk skincare yang inklusif dan sustainable.
Perjalanan Awal Terjun di Industri Kecantikan
Co-Founder sekaligus CEO BASE, Yaumi Fauziah, merupakan lulusan Telkom University di Jurusan Desain Komunikasi Visual tahun 2012. Yaumi sempat ditentang oleh orang tuanya ketika memilih jurusan tersebut. Namun, Yaumi berhasil meyakinkan orang tuanya dengan menjelaskan apa yang ingin dicapai di masa depan, yakni bekerja bekerja di salah satu perusahaan FMCG ternama.
Baca juga: Kisah Founder Tinkerlust : Platform Jual Beli Barang Branded Bekas di Indonesia
Saat lulus, Yaumi pun benar-benar mendapatkan apa yang diinginkannya untuk bekerja di salah satu perusahaan FMCG. Ketika itu, mentornya memberikan saran untuk coba berkarir di bidang konsultan. Dikutip dari IDN Times, Yaumi banyak belajar berbagai bidang dan memperluas koneksinya. Dari sanalah Yaumi bisa melihat industri mana yang dinilai cocok untuk dirinya.
Mimpinya untuk bekerja di bidang kecantikan telah dipikirkan Yaumi sejak dirinya duduk di bangku SMA. Namun, Yaumi tidak pernah membayangkan bahwa ia akan membangun perusahaan sendiri di bidang kecantikan. Pada saat itu, bayangan Yaumi hanyalah bekerja di bidang tersebut.
Meskipun sudah sejak lama memiliki impian untuk bekerja di bidang kecantikan, Yaumi mengaku belum memiliki wawasan tentang bidang tersebut dari sejak kuliah hingga awal meniti karir. Bahkan, Yaumi hanya mengetahui langkah-langkah dalam merawat kulit ada dua, yakni menggunakan sabun cuci muka dan pelembap.
Yaumi menemukan titik baliknya memperdalam pengetahuan di bidang kecantikan ketika dirinya mengalami suatu permasalahan kulit. Dari sana, Yaumi mencari tahu segala hal tentang kesehatan kulit dan konsep green beauty dengan membaca berbagai jurnal. Yaumi juga membagikan hasil risetnya di laman Instagram pribadinya serta di skincare blog.
Baca juga: Leonika Sari, Bantu Selamatkan Nyawa dengan Menggagas Aplikasi Reblood
Yaumi juga sempat bekerja di beberapa industri, seperti management consultant, perusahaan teknologi, hingga perusahaan FMCG (fast-moving consumer goods). Selama perjalanan karirnya, Yaumi banyak belajar tentang seperti apa kepemimpinan yang disukainya serta lingkungan pekerjaan yang membuatnya nyaman.
Di tahun 2017, Yaumi kerap kali mendapatkan pertanyaan dari orang-orang tentang bagaimana cara menemukan produk kecantikan yang cocok untuk kondisi kulit mereka. Kemudian di tahun 2019, Yaumi mengajak Ratih Permata Sari untuk membangun BASE yang kini menjadi Chief Product Officer.
Pandangan tentang Standar Kecantikan
Dilansir dari laman FIMELA, Yaumi mengatakan bahwa cantik itu ketika kamu merasa percaya diri dan bahagia dengan dirimu sendiri. Tidak peduli bagaimana tipe kulit maupun skin goals, seperti konsep yang diterapkan oleh brand yang dimilikinya. Sedangkan menurut Ratih, kecantikan itu bukan hanya sekadar fisik. Semua orang bisa menjadi cantik berdasarkan apa yang dimiliki.
Selain itu, menurut Ratih, saat ini, masyarakat sudah mulai terbuka bahwa standar kecantikan itu tidak ada. Kini, kecantikan itu berdasarkan apa yang ia miliki. Terutama di Indonesia, yang memiliki beragam jenis kecantikan yang khas.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(sza)