Foto : tanikal.com
Latar Belakang
Kata startup merupakan serapan dari bahasa inggris yang berarti memulai sesuatu. Sementara itu, pengertian dari startup sendiri adalah sebuah bisnis rintisan yang mana istilah tersebut menjadi sangat populer seiring berkembangnya teknologi internet.
Menurut Eric Ries, penulis buku The Lean Startup , “Startup is a human instution designed to deliver a new product or service under conditions of extreme uncertainty, startup are designed for the situations that cannot be modeled, are not clear-cut, and where the risk is not necessarily large–it’s just not yet know”.
Dari definisi di atas, bisa dibilang startup adalah sebuah perusahaan atau institusi yang menawarkan produk baru pada masyarakat dengan memanfaatkan platform digital dan memiliki keadaan yang tidak menentu. Kata tidak menentu disini salah satunya bisa diartikan dengan pendapatan yang masih sangat fluktuatif. Pendapatan yang fluktuatif tersebut bisa disebabkan oleh kurang marketing sehingga produk dari startup tersebut kurang dikenal masyarakat.
Dikarenakan pendapatan yang masih fluktuatif, sebuah startup terkadang mengalami kekurangan dalam hal pendanaan untuk dapat bertahan dan bersaing dengan kompetitor. Dilansir dari cbinsights.com, penyebab utama startup mengalami kegagalan adalah karena kekurangan dalam hal keuangan dan tidak dapat memperoleh sumber permodalan yang baru seperti pada gambar dibawah ini:
Foto : cbinsights.com
Oleh karena itu, akan sangat diperlukan adanya sebuah platform yang dapat menampung beberapa startup yang ingin tumbuh dalam sebuah program inkubasi yang mana dalam program tersebut akan dilakukan pelatihan dan juga pendanaan terhadap startup yang potensial untuk dapat bertumbuh. Selain itu, pemanfaatan sosial media juga sangat penting dalam hal marketing untuk mengenalkan produk kepada masyarakat.
Melihat hal tersebut, Teknologi.id bisa dikembangkan sebagai solusi untuk mengatasi permasalahan di atas. Hal itu dikarenakan Teknologi.id atau yang bisa disebut Tekdi ini sudah memiliki lebih dari 500 partner serta dikunjungi oleh jutaan orang di semua platform sehingga kredibilitas untuk menjadi inkubator bisnis tidak akan diragukan oleh masyarakat. Hal itu akan sesuai dengan motto dari Teknologi.id sendiri “Let’s Grow Your Business With Teknologi.id”.
Solusi yang bisa ditawarkan untuk mengatasi permasalahan di atas adalah:
Social Media Marketing
Foto : topbrand-award.com
Perkembangan ekonomi di Indonesia tidak pernah terlepas dari industri teknologi informasi. Industri teknologi informasi adalah salah satu dari industri teknologi yang berkontribusi terhadap peningkatan pada banyak sektor industri. Teknologi dinilai membuat semua pekerjaan menjadi serba praktis dan tidak perlu menggunakan infrastruktur yang besar.
Era yang makin digital, komputer semakin menyentuh semua kehidupan kita terutama saat pandemi ini dan menjadi suatu yang critical untuk dilakukan secara berkesinambungan dalam kehidupan kedepannya. Perubahan model bisnis saat ini banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, satu diantaranya adalah marketing. Banyak teori dan praktik marketing yang berkembang, kreatif dan penuh inovasi. Namun, tidak sedikit ditemukan berbagai strategi marketing yang kurang etis dan tidak profesional. Proses yang melibatkan berbagai sumber daya tentunya diarahkan secara maksimal agar produk yang dimiliki oleh perusahaan dapat diterima oleh pasar dan masyarakat.
Munculnya perusahaan-perusahaan berbasis teknologi informasi menjadikan viral marketing sebagai strategi yang banyak diterapkan. Pada era sekarang, banyak sekali Social Media yang berkembang dan cepat viral contohnya Tiktok, Instagram, Facebook, Twitter dan Website. Bentuk-bentuk viral marketing bisa melalui media seperti email, blog, website, situs jejaring sosial, video viral, dan e-books viral.
Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), pengguna internet di Indonesia hingga tahun 2022 mencapai 63 juta orang. Jumlah 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial. Situs jejaring sosial yang paling banyak diakses adalah Facebook dan Twitter. Indonesia menempati peringkat 4 pengguna Facebook terbesar dan peringkat 5 pengguna Twitter terbesar di dunia.
Pengguna internet yang semakin banyak adalah peluang besar untuk melakukan marketing viral. Pengguna tersebut tersebar melalui e-mail, blog, website dan situs jejaring sosial. Media-media ini sangat efektif untuk menjaring pelanggan baru maupun menjalin komunikasi dengan pelanggan lama. Hal inilah yang menjadi kekuatan marketing viral, yaitu murah, mudah, efektif, dan efisien.
Seperti startup Teknologi.id yang memanfaatkan social media untuk strategi marketing yang mereka gunakan. Social media yang mereka gunakan misalnya Instagram, Website, Twitter, Facebook dan Tiktok. Teknologi.id juga menggunakan strategi viral marketing dengan membuat video-video kreatif berisi informasi tetapi menggunakan trend yang sedang viral pada saat itu. Sehingga, dapat menjangkau banyak viewers yang membantu menyebarluaskan platform Teknologi.id. Lalu, Teknologi.id juga memberikan informasi melalui website dengan ide inovatif yang sedang trend dan berkembang juga menciptakan konsep baru yang belum banyak ditemukan di Indonesia.
Pembinaan untuk Start-up Melalui Program Inkubator Bisnis
Foto : startupstudio.id
Inkubator merupakan program yang memiliki tujuan berupa membantu usaha kecil, seperti perusahaan rintisan, tumbuh menjadi bisnis yang sukses dengan sendirinya. Dengan adanya inkubator tersebut akan menjadi wadah bagi perusahaan-perusahaan tahap awal untuk dibina dengan baik. Inkubator bisnis, adalah sebuah organisasi yang didedikasikan untuk startup dalam usaha meningkatkan dan memperluas operasi mereka dan atau mengembangkan produk baru sehingga mereka dapat tumbuh menjadi pengusaha sukses dan atau produk yang lebih kompetitif di pasar seiring berjalannya waktu.
Inkubator ini adalah salah satu program yang dapat diadakan oleh Teknologi.id yang dalam hal ini adalah pembinaan terhadap startup . Hal ini didasarkan pada penyebab-penyebab kegagalan sebuah bisnis startup yang terdapat di poin terakhir pada gambar di atas. Selain itu, program ini bisa juga menjadi indikator untuk seleksi pihak mana saja yang berhak mendapat pendanaan.
Dalam program ini, pihak Teknologi.id menyediakan platform atau wadah yang dalam hal ini bisa menjadi ajang untuk mempertemukan investor atau penyedia modal dengan pihak startup yang ingin mendapatkan pendanaan. Pada program ini, Teknologi.id akan mengundang mentor yang nantinya akan membimbing peserta sebelum akhirnya peserta-peserta tersebut akan dipertemukan dengan investor untuk melakukan pitching.
Program Pendanaan pada Startup yang Potensial
Foto : tokopedia.com
Pendanaan pada sebuah startup sangat begitu penting. Hal itu bisa dibuktikan dengan persentase kegagalan bisnis yang kebanyakan disebabkan oleh kekurangan dalam hal dana. Sehingga, adanya sebuah wadah yang dapat memberikan suntikan dana kepada startup tersebut sangat berguna sebagai bahan bakar pertumbuhan bagi startup yang bersangkutan. Dengan adanya wadah tersebut, tingkat kegagalan dari startup yang diakibatkan oleh pendanaan diharapkan bisa lebih ditekan dan berkurang.
Wadah yang dimaksud disini bisa dikatakan sebuah program yang mana bukan pihak Teknologi.id yang memberikan dana melainkan dari investor partner. Investor partner disini adalah beberapa orang yang berniat atau bersedia untuk menanamkan modalnya pada startup pilihan pada program pendanaan yang dilaksanakan oleh Teknologi.id. Lalu siapa saja yang berhak untuk mendapatkan dana? startup yang berhak untuk mendapatkan dana adalah startup yang dinilai sangat baik dalam pembinaan yang dilakukan sebelumnya.
Program inkubasi yang berupa pembinaan serta pendanaan pada akhir program dapat dilihat pada infografis di bawah ini:
Foto : Info Grafis Inkubasi Bisnis
Referensi:
Arini, H., Badarrudin & Kariono. 2018. Efektivitas Inkubator Bisnis dalam Pelaksanaan Pembinaan Usaha Masyarakat Kecil Menegah.Jurnal Administrasi Publik.Vol. 8 No. 1, 1-17.
Games, D.&Sari, D. K. 2018. Strategi Inkubasi Bisnis atau Startup Digital Melalui Model Pengembangan Pasarbaru di Sumatera Barat. Jurnal Hilirisasi IPTEKS, Vol. 1 No. 4, 182-190.
Ong, D. 2020. Analisa Penggunaan Sistem Sosial Media Terhadap Dampak Pemasaran Penjualan Produk Pada UMKM. Jurnal Teknologi Informasi, Vol XV No. 2, 1907-2430.
Ries, Eric. 2011. The Lean Startup: How Today's Entrepreneurs Use Continuous Innovation to Create Radically Successful Businesses.New York : Crown Business.
Vincent, V. Z., & K.A., Z. (2021). Entrepreneurial Orientation and Startup Performance in Technology Business Incubation: Mediating Role of Absorptive Capacity. Journal of Small Business Strategy, 31(5), 100–116.
Yudhanto, Yudho. 2019. Information technology Start-up: Ilmu Dasar Merintis Start-up Berbasis Teknologi Informasi. Jakarta : Gramedia.
Zaki, K. (2021). Digital Marketing Dalam Perspektif Pemasaran Syariah. Purwokerto: Amerta Media