Peran Aktif Nusantech dalam Pemerataan SDM di Bidang IT di Indonesia

Adnan Algifari . May 30, 2023

Foto: Nusantech

Teknologi.id - Profesi di bidang IT adalah salah satu pekerjaan yang paling menjanjikan dan akan bertahan lama, mengingat pertumbuhan teknologi yang semakin hari, semakin berkembang dengan pesat.

Dengan munculnya ChatGPT yang sudah menggemparkan dunia karena dengan hitungan detik bisa menggantikan pekerjaan manusia yang dihabiskan selama berjam-jam.

Melihat fenomena tersebut, maka penting untuk mempelajari IT dan Indonesia perlu menumbuhkan sumber daya manusia yang bisa bersaing dan bekerja di dunia IT untuk menghadapai tantangan dunia yang menuju semakin modern.

PT. Solusi Teknologi Nusantara adalah salah satu perusahaan yang berkomitmen untuk meningkatkan SDM (Sumber Daya Manusia) di bidang IT dalam skala nasional dan menciptakan solusi IT dengan standar global.

Baca juga: Qlue Bersama Central Group Garap Kawasan Kota Pintar Pertama di Batam

Teknologi.id melakukan wawancara bersama Nicolas Novian sebagai CEO dari perusahaan teknologi ini atau lebih dikenal dengan nama Nusantech (29/05/2023).

Nicolas memulai penjelasan tentang bagaimana Nusantech bisa kerja kolaboratif dengan mitranya, harus ada beberapa kriteria yang terpenuhi agar goal dari perusahaannya tercapai.

"Kalau memang daerah itu secara koneksi dia udah mencukupi, karena kan kalau program ini yang jadi syarat itu sebetulnya ada kemauan, terus ada koneksi jaringan, sama ya sebetulnya kalau yang kita jadikan pertimbangan itu, apakah memang disana sudah ada diajarkan ITnya selevel apa, apakah misalnya masih di level mungkin belajar pengenalan komputer Microsoft Word gitu. Nah, kita coba incar yang memang sudah ada belajar dasar-dasar pemograman walaupun mungkin betul-betul dasar, tapi seenggaknya ada pengenalan programming, algoritma gitu. Jadi kita lihatnya mungkin lebih ke sekolahnya, bukan kotanya," ucapnya.

Nicolas juga menjelaskan alasan dari mengapa Nusantech berkomitmen untuk meningkatkan SDM di bidang IT dalam skala nasional, khususnya di daerah-daerah luar pulau Jawa.

"Di tahun-tahun 2014/2015 itu saya ikut ada profesor di kampus saya yang memang dia punya lab smart citylah, di ITB dulu. Jadi di lab smart city itu kita menganalisis tentang kota-kota di Indonesia, lalu kita bikin peringkatnya, ada semacam indeks kota cerdas. Waktu itu saya ikut untuk survei-survei ke lapangannya. Kita surveilah secara infrastruktur mereka bagaimana, secara SDM mereka seperti apa, lalu aplikasi-aplikasi apa yang ada gitu.

"Nah, yang saya lihat mungkin untuk di luar Jawalah, waktu itu saya ke Ambon, waktu itu ada yang tim ke Papua juga. Isu utamanya sebetulnya di SDMnya kalau saya lihat. Jadi SDM di daerah itu yang kita tahu kalau mereka sudah menguasai atau mereka sudah ada pengalaman kerja profesional, mereka sudah ke Jawa, ke Jakarta, Surabaya, Bandung, karena di daerah mau mengembangkan karier susah kalau di bidang IT, paling tidak support. Mereka mau coba keluar.

"Padahal sebetulnya ada peluang-peluang untuk kerja remot, tambah lagi setelah pandemi itu makin mudah didapat untuk kerja remote. Bahkan kerja kantor yang di luar negeri kita kerjanya dari daerah. Karena SDM yang kurang itu, makanya kita fokuskan ke pelatihan dari sejak 2015 bikin Nusantech, kita sudah fokuskan untuk sistem itu, training, tapi kita arahkan untuk terlibat di proyek-proyek real, kita libatkan di lapangan," katanya.

Perusahaan yang berusaha memberikan solusi atas permasalahan teknologi di Nusantara ini menjelaskan tentang alur-alur yang dipelajari ketika bekolaborasi bersama mitranya.

Baca juga: Teknologi Internet of Things Akan Mendominasi di Masa Depan

"Sebetulnya kalau teknologi itu luas banget sampai yang canggih-canggih kayak AI, tapi di Nusantech, kita fokuskannya yang memang tahap awallah, kita enggak bicara tentang yang robotik, kayak AI yang semacam itu. Kita memang ya udah oke untuk web dan mobile dulu saja. Jadi lebih web dan mobile, tapi di web dan mobile ini oke kita butuh ada project management, ada quality assurance, ada UI/UX nah itu yang kita coba untuk latih supaya kalau memang di daerah 'oh mereka rasa di daerah perlu bikin aplikasi ini nih' atau anak SMK 'sekolah saya butuh ini' di dalam lingkup lokal mereka, di sekolah ataupun di daerah, mereka bisa mengembangkan ide-idenya buat bikin aplikasi yang menjadi solusi untuk bisa dapat proyek-proyek juga dari lokal industri mereka di daerah," jelasnya.

Perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan riset teknologi informasi ini juga menjelaskan sekolah-sekolah di daerah yang sedang dalam progres programnya.

"Yang lagi running itu kalau untuk SMK, sekarang ada di Soreang, kemudian ada di Sukorejo, ada di daerah Kandeman, ada di Kendal, Surakarta sama di Padang. Total mungkin ada sekitar 160 anak yang kita ajar selama satu tahun, nanti setelah satu tahun, biasanya yang angkatan di bawahnya giliran, jadi sekarang yang kita ajar kelas dua sih fokusnya karena kelas tiga sudah fokus untuk kelulusan, kelas satu masih terlalu awal kita rasa. Jadi kita targetnya kelas dua, jadi satu angkatan belajar dari kita," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

(aa)

Share :