Foto : East Ventures
Teknologi.id - Didirikan pada 2019, salah satu perusahaan fintech asal Indonesia bernama BukuWarung hadir dengan tujuan untuk membantu mengatasi kesenjangan layanan keuangan yang dialami oleh 60 juta usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.
Menurut BukuWarung, meskipun usaha mikro memberikan kontribusi sekitar 60% terhadap GDP Indonesia atau setara dengan US$ 1 triliun, para pelaku usaha ini masih tertinggal dalam hal transformasi digital yang saat ini telah mengubah ekosistem bisnis nasional.
Baru-baru ini BukuWarung telah lolos Y Combinator dan menerima pendanaan dari sejumlah perusahaan besar dunia. Y Combinator sendiri merupakan start-up inkubator paling kuat di dunia yang sekaligus menjadi tempat lahirnya perusahaan-perusahaan teknologi raksasa. BukuWarung berhasil meraih pendanaan senilai lebih dari 8-digit dolar Amerika dari tiga putaran pendanaan di tahun 2020.
“Pertumbuhan pesat kami telah didorong oleh strategi produk dan efisiensi modal. Kami membuat produk yang sangat sederhana, cepat, dan mudah dipahami seperti WhatsApp, yang digunakan oleh hampir seluruh pelaku UMKM di Indonesia. Ini membuat BukuWarung diminati dan digunakan oleh banyak merchant yang baru menjalankan bisnis online pertama kalinya," ujar Co-Founder BukuWarung Chinmay Chauhan.
"Kami meningkatkan fitur pembukuan dan terus mengembangkannya lebih dari sekedar pengelolaan kredit dengan menambahkan lagi fitur-fitur yang lebih detail dengan memperkenalkan fitur pengeluaran, penjualan, dan pencatatan profit untuk membantu pelaku usaha mikro memahami perkembangan bisnisnya lebih baik lagi," tambahnya.
Baca Juga : Kominfo Bangun Fasilitas Internet Gratis Super WiFi!
Dilansir dari Siar, pendanaan BukuWarung didukung oleh sejumlah mitra DST Global, GMO Venture Partners, Soma Capital, HOF Capital, VentureSouq, William Hockey (Plaid), Justin Mateen (Tinder), Rahul Vohra (Superhuman), Scott Belsky (CPO Adobe), Josh Buckley, Manik Gupta (mantan CPO Uber), Sriram Krishnan (Cosmify), Harry Stebbings (20VC), Nancy Xiao (Bond Capital), Alison Barr Allen (Fast), bersama dengan angel investor dari WhatsApp, Square, dan Airbnb.
Rencananya, dana segar itu akan digunakan untuk perekrutan dan pengembangan produk sehingga perusahaan dapat terus membangun berbagai layanan keuangan di aplikasi dengan mengintegrasikan produk-produk monetisasi seperti pembayaran, kredit, dan tabungan.
Di sisi pengembangan, saat ini BukuWarung bermitra dengan perusahaan fintech besar Indonesia seperti OVO dan Dana untuk meluncurkan fitur pembayaran digital dan mengklaimnya sebagai yang pertama kali di environment ini. Selain itu ada Grab, Gojek, Flipkart, PayPal, Xendit dan Mastercard diketahui juga telah berinvestasi ke BukuWarung.