Teknologi.id - Perusahaan akuakultur yang dikenal sebagai unicorn asal Bandung, eFishery , telah resmi memulai ekspansi bisnisnya ke India, lebih tepatnya di kota Kakinandia. Kakinandia dikenal sebagai pusat produksi perikanan terkemuka di India.
CEO eFishery, Gibran Huzaifah, melihat peluang besar dalam ekspansi ini, yang berpotensi meningkatkan penghasilan petani lokal hingga 16 kali lipat per meter persegi. Dengan langkah ini, eFishery berkomitmen untuk berkontribusi dalam mengatasi masalah kelaparan global.
Gibran menjelaskan bahwa keberhasilan ekspansi mereka sangat tergantung pada lokasi yang strategis. Provinsi Kakinandia dikenal sebagai pusat produksi perikanan di India, menyumbang sekitar 85% stok ikan negara tersebut. Oleh karena itu, eFishery memfokuskan upayanya pada sektor perikanan di India. Sebanyak 90% dari aktivitas bisnis eFishery di India terkait dengan perikanan.
After being in stealth mode over the past 12 months, today we're officially launching our operations in India! What excites me is how we improved farmers' profit per m2 by 16 times here! More impact to solve the world's hunger problems. One pond, and now one country, at time. pic.twitter.com/lKeWE7JVjf
Lebih jauh, Gibran berharap bahwa ekspansi ini juga dapat membantu mengatasi permasalahan kelaparan di seluruh dunia. Meskipun saat ini eFishery memfokuskan diri pada sektor perikanan, perusahaan ini juga berencana untuk merambah bisnis udang di India. Gibran pernah mengungkapkan bahwa pasar udang di India jauh lebih besar daripada di Indonesia, dengan pertumbuhan sekitar 30% per tahun, dibandingkan dengan hanya 13% di Indonesia.
Selain itu, Gibran mencatat bahwa produktivitas pembudidaya dan petambak di India hanya mencapai sepertiga dari yang dicapai oleh petani di Indonesia. Oleh karena itu, dengan membawa teknologi canggih ke India, eFishery optimistis dapat meningkatkan produktivitas hingga dua kali lipat. Dengan memanfaatkan potensi pasar India yang mencapai sekitar US$9-10 miliar (sekitar Rp143,2-159,2 miliar), eFishery melihat peluang besar untuk pertumbuhan bisnisnya.
Menurut Gibran, eFishery dapat memaksimalkan potensi pertumbuhan dengan lebih efisien karena model bisnis mereka yang fokus pada kepadatan. Dengan lebih banyak petani yang dapat dijangkau oleh teknologi ini di satu tempat, eFishery dapat meningkatkan dampak positifnya.
Dalam rencana ekspansinya, eFishery juga memiliki rencana untuk merambah pasar di negara-negara seperti Thailand, Vietnam, China, Bangladesh, Malaysia, Jepang, Filipina, dan Korea Selatan. Gibran menargetkan bahwa dalam tiga tahun, eFishery akan beroperasi di sepuluh negara, menunjukkan ambisi perusahaan ini untuk menjadi pemimpin dalam industri akuakultur global.
Melalui ekspansi ini, eFishery berharap dapat meningkatkan kesejahteraan petani perikanan di seluruh dunia, sambil memperluas cakupan bisnis mereka di pasar internasional. Dengan fokus pada perikanan dan potensi pertumbuhan bisnis yang besar di India, eFishery siap untuk menghadirkan kontribusi positif dalam mengatasi masalah kelaparan dunia serta meningkatkan produktivitas sektor perikanan di India.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(dwk)
