Belajar dari Kegagalan, Perjalanan Kelvin Subowo Dirikan Dailybox

Silviya Zukhruf Aini . October 27, 2023

founder dailybox

Teknologi.id - Dailybox merupakan startup restoran online dengan konsep cloud kitchen yang memegang beberapa brand, terdiri dari Dailymeals atau makanan siap dipanaskan, Shirato berupa perpaduan sushi-burrito, Breadlife yang menyajikan berbagai variasi roti, Antarasa yang menyediakan ragam hidangan nusantara, Lumiere menyajikan kue dan makanan ringan, Tiantea yang membuat minuman segar berbahan dasar teh China dan Ayam Amanah yang menyajikan ayam goreng halal dan variasi sambal.

Perjalanan Membangun Dailybox

Dailybox didirikan oleh Kelvin Subowo, Co-Founder dan CEO PT Sendok Garpu Internasional, sebuah perusahaan yang menaungi berbagai usaha food and beverages di dalam sebuah grup bernama Dailybox Group. 

Pada tahun 2010, Kelvin menempuh pendidikan sarjananya di jurusan Teknik Mesin, Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya. Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya ke jenjang magister di jurusan Finance, Universitas Tarumanegara dan lulus di tahun 2012.  

Baca juga: William Tanuwijaya: Sosok Dibalik Platform Belanja Online Terbesar di Indonesia 

Sejak kecil, Kelvin tumbuh dan besar di lingkungan yang menggeluti usaha kuliner. Minatnya di bidang kuliner mulai mucul ketika ia sering melihat ibunya yang membuka usaha katering rumahan.

Perjalanannya dalam memulai bisnis di bidang kuliner diawali di tahun 2011. Ia mendirikan usaha keripik kentang bernama Kresley Indonesia. Namun, usahanya tersebut tidak berlangsung lama. Kesalahannya tersebut menjadi bahan evaluasi baginya yang kemudian kembali memulai usaha di bidang kuliner di tahun 2018.

Dari postingan pribadinya di akun LinkedIn, Kelvin menjelaskan bahwa awal mula Dailybox berasal dari mimpi sederhana untuk menghadirkan variasi makanan berkualitas dengan harga terjangkau. Selain itu, banyaknya restoran cepat saji yang secara umum menyajikan menu makanan junk food yang tidak sehat. Kelvin membuat inovasi yang menghadirkan masakan rumahan yang dikemas dalam bentuk ricebox yang praktis serta cocok dengan selera masyarakat Indonesia.

Dailybox membuka restoran pertamanya di daerah Pluit, Jakarta Utara dengan luas 200 meter. Mulanya, Dailybox hanya memberikan pelayanan makan di tempat. Tapi kemudian, Dailybox mulai memfokuskan untuk menerima pesanan melalui ojek online dengan harga yang lebih murah.

Pada tahun 2019, untuk menghasilkan lebih banyak makanan cepat saji, Dailybox mulai membuka cloud kitchen dengan ukuran 10 meter persegi. 

Baca juga: Kusumo Martanto, Kolaborasikan Budaya Indonesia dan Luar Negeri untuk Besarkan Blibli 

Bisnis cloud kitchen belum banyak dibicarakan oleh orang pada saat itu. Namun ia optimis untuk menerapkan konsep bisnis tersebut. Puncaknya di tahun 2020, antusiasme pelanggan, menurut Kelvin, kian bertambah besar. Dailybox kemudian berhasil mengalami pertumbuhan hingga 300% dan pendapatan kotor perusahaan tumbuh hingga 700%. Dari sanalah Dailybox memulai ekspansi ke luar Pulau Jawa.

Pentingnya Menciptakan Kolaborasi

Kelvin menyadari betapa pentingnya delegasi dan kolaborasi dalam membangun usaha yang berkelanjutan. Selain itu, untuk menjalankan usaha dengan baik, dibutuhkan bantuan dari berbagai pihak, seperti di bidang produksi, distribusi, hingga komunikasi.

Dailybox selanjutnya berkolaborasi dengan Chef Juna, Chef Renatta, hingga RANS. Kelvin sangat terbuka dengan peluang kolaborasi yang salah satunya kemudian dimanfaatkan oleh Chef Juna untuk menghadirkan menu khusus buatannya, yakni ayam woku.

chef juna dan kelvin

Chef Juna dan Kelvin Subowo | Foto: SWA

Berkolaborasi dengan RANS atau figur publik tentu sangat menguntungkan. Selain bisa fokus pada produksi, tentunya juga dapat meningkatkan popularitas. 

Dilansir dari Kompas.com, Dailybox kini telah memiliki 120 gerai yang secara resmi dimiliki oleh Kelvin beserta tim, bukan hasil franchise. Ke depannya, Kelvin akan terus menerapkan sistem cloud kitchen untuk mempertahankan kualitas menu di Dailybox.

Kelvin memberikan pesan sebagai pebisnis kuliner yang sukses di usia muda, bahwa kita tidak perlu menyamakan standar kesuksesan orang lain untuk memulai sebuah usaha, sebab setiap orang pun memiliki jalan yang berbeda.


Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(sza)

Share :