Anti Kena PHK, Apa itu Startup Bootstrap?

Amanda Rayta Putri . October 27, 2022

Foto: blog.hubstaff.com

Teknologi.id - Beberapa waktu belakangan di media ramai diberitakan sejumlah perusahaan rintisan atau startup tidak hanya di Indonesia namun juga dunia melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap karyawannya.

Seolah tidak mengenal posisi dan jabatan semua karyawan startup harus siap menerima kenyataan bahwa dirinya harus termasuk daftar karyawan yang di PHK. Tapi, uniknya ada salah satu jenis startup yang meski PHK sedang merajarela tapi startup jenis ini justru bisa dikatakan aman dari PHK. Startup apakah itu?

Yes, bener banget namanya Startup Bootstrap. Startup ini untuk mengembangkan bisnisnya selain menggunakan dana yang diberikan dari investor juga memakai dana pribadi, dana cadangan dan dana lainnya. Startup Boostrap ini saat awal membangun usahanya menggunakan modal yang bisa dikatakan sedikit.

Contoh startup bootstrap ini yaitu, startup usaha pre-order barang. Karena, dengan penjual yang pastinya menjual produknya lebih mahal, penjual akan mendapatkan keuntungan yang bisa dijadikan sebagai dana untuk bisnisnya bahkan bisa juga jika ada keuntungan lebih dialokasi untuk dana cadangan. Sehingga, startup jenis ini justru aman dari PHK. Cara ini juga membuat perusahaan relatif stabil karena dapat langsung memegang kendali dalam mengambil keputusan.

Baca Juga: Elon Musk Ganti Bio Twitter "Chief Twit", Tanda-tanda Selesai Akuisisi?

Alejandro Cremades, Penulis The Art of Startup Fundraising & Serial Enterpreneur menyatakan bootstrap bisa jadi solusi yang berhasil jika pengusaha mau bersemangat dan bekerja keras. Dengan cara ini, pendiri perusahaan dapat memiliki 100% bisnisnya secara penuh.

"Bahkan dengan satu atau dua pendiri, bagian ekuitas kamu akan jauh lebih besar daripada jika melakukan beberapa putaran penggalangan dana dan terus menipiskan kepemilikan. Bahkan dengan perusahaan dan pendapatan yang jauh lebih kecil, bagian kamu mungkin jauh lebih berharga dari mengumpulkan uang untuk mencapai US$1 miliar," ujarnya dalam laman Forbes yang telah ditranslate oleh CNBC Indonesia.

Contohnya startup pencarian rumah asal Amerika Serikat yang bernama Estately yang dimana pendirinya Galen Ward dan Douglas Cole melakukan bootstrap dengan cara menginvestasikan US$4.000 untuk membeli server murah, membayar biaya pendirian dan memelihara perusahaan. Dari modal hanya US$4.000 atau sekitar Rp60Juta, berhasil menghasilkan keuntungan hingga US$1 juta atau sekitar Rp15 Miliar pada 2014.

Apakah Startup Bootstrap selalu aman?

Jawabannya, tergantung bagaimana cara perusahaan dalam menggunakan dana serta strategi yang dilakukannya. Karena, bukan tidak mungkin startup bootstrap ini selalu aman dan tidak ada kelemahannya. Karena, startup ini lebih mengandalkan dana cadangan dan membatasi investor untuk pendanaan. Maka, saat dana terbatas akan sulit untuk berkembang dan operasional berikutnya. 

Buat kamu yang ingin membangun startup sebaiknya kamu mulai pikirkan apakah ingin mengandalkan pendanaan dari investor atau berani menggunakan dana diluar investor. Sedangkan, buat kamu yang ingin bekerja di startup. Mungkin, kamu saat apply dan interview bisa mengecek mengenai cara mendapatkan dananya.

(arp)

Share :