Leonika Sari, Bantu Selamatkan Nyawa dengan Menggagas Aplikasi Reblood

Silviya Zukhruf Aini . November 14, 2023

leonika sari

Foto: LinkedIn

Teknologi.id - Didirikan pada September 2015, Reblood merupakan sebuah aplikasi yang membantu penggunanya untuk rutin melakukan donor darah, dengan cara memberikan notifikasi berupa pengingat kepada pengguna terkait dengan penyelenggara donor darah terdekat.

Bekerja sama dengan PMI, Reblood melalukan berbagai kegiatan sosial, seperti mengumpulkan kantong darah dari para pendonor yang telah mendaftar dan memenuhi syarat untuk melakukan proses donor darah melalui aplikasinya. Reblood menjamin bahwa darah yang ditampung dalam aplikasinya pasti aman, sebab pendonor pun harus menjalani berbagai tes dan pengisian informasi riwayat hidup yang diawasi oleh tim ahli.

Diharapkan dengan kehadiran Reblood ini dapat membantu masyarakat dalam menjalani gaya hidup yang sehat serta dapat lebih banyak menyelamatkan nyawa orang melalui donor darah.

Sosok yang Berperan Dibalik Kesuksesan Reblood

Ada peran Leonika Sari Njoto Boedioetomo dibalik kesuksesan berdirinya Reblood. Ia merupakan seorang perempuan lulusan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) di jurusan Sistem Informasi.

Sejak SMA, Leonika telah memiliki minat dan perhatian yang lebih pada mata pelajaran Biologi. Selain hobi mempelajari Biologi, perempuan yang memiliki nama lengkap Leonika Sari Njoto Boedioetomo ini juga hobi bermain gim dan komputer. Sejak duduk di bangku sekolah menengah atas, Leonika telah memiliki minat dan perhatian yang lebih pada mata pelajaran Biologi. Selain itu, ia memiliki hobi bermain gim dan komputer.

Baca juga: Diajeng Lestari, Founder HijUp yang Rela Banting Setir Demi Besarkan Fashion Muslimah 

Pada tahun 2014, bersama teman-temannya, Leonika mengikuti sebuah pelatihan kewirausahaan tingkat dunia bernama MITx Global Entrepreneurship Bootcamp yang diselenggarakan di Massachusetts Institute of Technology. Banyak pengalaman yang didapatkannya dari program tersebut. Leonika kemudian menjelaskan bahwa dari seluruh dunia, ada lebih dari 54 ribu aplikasi yang mendaftar. Namun, hanya 50 aplikasi yang dipilih dan Reblood menjadi salah satunya.

Kemunculan Reblood berawal dari kabar yang didengar Leonika bahwa terdapat mahasiswa ITS yang kecelakaan dan membutuhkan transfusi darah. Juga, ia menemukan artikel tentang penyakit talasemia, di mana penderitanya setiap bulan harus mendapatkan transfusi darah.

Di Indonesia, permasalahan utama terkait transfusi darah yaitu kurangnya donor darah. Menurutnya, harus ada minimal 1,3 juta orang di setiap tahunnya untuk mendonorkan darahnya.

Melalui Reblood, Leonika ingin meningkatkan rutinitas aktivitas donor darah yang efisien serta efektif. Reblood juga saat ini berfungsi sebagai aplikasi yang menghubungkan antara rumah sakit dengan PMI. Pihak rumah sakit bisa mencari dan memesan stok darah secara online di Redblood. Nantinya, rumah sakit bisa mengetahui bank darah mana yang masih tersedia.

Tantangan yang Dihadapi dalam Membangun Redblood

Leonika merintis aplikasi Redblood bersama dengan lima orang temannya dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. 

Mereka mengikuti program inkubasi startup yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Surabaya pada saat itu. Leonika bercerita bahwa ketika itu, tim awal perintis Reblongan Faisal Setia Putra yang menjadi penggantinya.

Baca juga: Kisah Sukses Claudia Kolonas dalam Membangun Pluang:Platform Investasi di Indonesia 

Tantangan lain yang dihadapi yakni selama dua tahun pertama, Leonika bersama timnya tidak mendapatkan hasil dalam bentuk materi. Hal tersebut dikarenakan jumlah pengguna Reblood yang masih sedikit dalam kurun waktu 2015-2017. Barulah kemudian di akhir 2017, Leonika menjelaskan baru mulai mendapatkan revenue ketika pengguna telah mencapai lebih dari 10 orang.

Hambatan lainnya datang dari keluarganya sendiri. Kala itu, keluarganya menentang pilihan Leonika yang lebih memilih mengembangkan startup di bidang donor darah, yang mungkin bukan termasuk pilihan yang populer. Tetapi, seiring berjalannya waktu, keluarga dan orang-orang di sekitarnya mendukung apa yang menjadi pilihan Leonika.

Berbagai Prestasi yang Telah Diraih

Bersama tim, di tahun 2016, Leonika telah meraih penghargaan Top 3 Google Business Group Stories Search 2016 dan masuk ke dalam daftar Forbes 30 Under 30 Asia di bidang Health & Science. Di tahun yang sama, Leonika masuk ke dalam daftar "100 Women" dari BBC.

Kemudian di tahun 2018, mendapatkan penghargaan Google for Startups Scholars for Blackbox Connect 22 dan 7 Selected Startups for Digitaraya.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(sza)

Share :