Foto: How It Works
Teknologi.id - Ternyata
setiap waktu tubuh kamu bisa menghasilkan listrik. Listrik yang mengalir dalam
tubuh kita dihasilkan oleh aktivitas sel-sel saraf (neuron).
Yang bertanggung jawab atas
berbagai proses dalam tubuh, mulai dari ketika berpikir dan membaca tulisan ini
sampai ketika tangan memainkan ponsel.
Bagaimana Sel Saraf (Neuron) Menghasilkan Listrik?
Secara anatomi sistem saraf
dibagi menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi (periferal). Sistem
saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf ini berfungsi menyatukan, memproses dan mengkoordinasikan informasi yang ditangkap oleh pancaindra dengan perintah motorik (gerakan).
Baca juga: Mengapa Beberapa Penemuan Baru Selalu Terkait Dengan Sains?
Informasi yang ditangkap oleh
pancaindra memberikan gambaran bagaimana kondisi bagian dalam dan luar tubuh.
Sedangkan perintah motorik
(gerakan) akan mengatur aktivitas organ periferal seperti jaringan otot.
Informasi dari seluruh sistem
saraf, baik yang tertangkap oleh pancaindra maupun yang mengatur gerakan
motorik, dikirimkan oleh sinyal listrik yang ditimbulkan oleh reaksi
elektrokimia.
Reaksi elektrokimia adalah reaksi
kimia yang bisa menghasilkan arus listrik. Pada saat sel saraf beristirahat,
tegangan listrik pada bagian dalam sel lebih negatif dibandingkan bagian
luarnya.
Tegangan ini disebut tegangan istirahat, besarnya sekitar 70 miliVolt. Jumlah tersebut 20 kali lebih kecil jika dibandingkan dengan tegangan listrik baterai AA sebesar 1,5 Volt.
Baca juga: Militer AS Kembangkan Teknologi untuk 'Bicara' Lewat Pikiran
Apa itu Electromyography (EMG)?
Dikutip dari Kumparan hari Selasa
06 April 2021, Electromyography (EMG)
adalah suatu metode perekaman sinyal listrik yang dihasilkan oleh otot-otot
rangka menggunakan alat perekam yang disebut electromyograph dan hasil rekamannya disebut electromyogram.
Segala aktivitas sel-sel saraf
yang menghasilkan listrik tadi, sampai terjadinya mekanisme kontraksi dan
relaksasi otot yang menjadi alasan bagaimana kita bisa bergerak, selanjutnya dapat
direkam menjadi suatu informasi yang bermanfaat.
Apa Manfaat Sinyal EMG?
Foto: Kumparan
Baca juga: 4 Tank Terkuat di Dunia Saat ini, Ada Milik Indonesia?
Sinyal EMG dapat dimanfaatkan
untuk berbagai keperluan, mulai dari diagnosis penyakit-penyakit yang
berhubungan dengan saraf dan otot, sampai ke aplikasi dalam dunia olahraga.
Dalam dunia kedokteran, misalnya
EMG dapat digunakan untuk mendiagnosis gangguan menelan (dysphagia) pada pasien
pasca stroke melalui analisis sinyal EMG yang terekam dari otot-otot di sekitar
leher.
Dalam dunia olahraga, sinyal EMG
dapat dimanfaatkan untuk mempelajari tingkat kelelahan dan pemulihan otot-otot
tertentu yang dominan digunakan untuk gerakan dalam olahraga tertentu.
Di masa depan sinyal EMG bisa
saja jauh berkembang misalnya untuk mempelajari pola gerakan dan gestur manusia
sebagai masukan pada sistem interaksi manusia dan komputer.
Dengan adanya bantuan teknologi,
ke depannya sinyal EMG bisa dimanfaatkan untuk berbagai bidang, seperti
pendidikan, komunikasi, game, hingga militer.
(fpk)