Foto: Topmetro.news
Teknologi.id – Untuk menggambarkan Bumi berhenti berputar, kira
harus membayangkan duduk dalam sebuah mobil yang berjalan hingga 100 mil perjam
atau 160,9 km perjalan.
Setelah itu mobil ditabrakkan ke
kendaraan tanpa menggunakan sabuk pengaman. Perlu diingat untuk tidak melakukan
hal ini.
Kejadian ini akan membuat mobil
menghentikan orang bergerak di dalamnya atau membuatnya terbang. Mungkin
skenario ini yang akan terjadi saat Bumi berhenti berputar.
Diprediksi semua yang ada di Bumi akan terbang ke timur dengan kecepatan 1.100 mil perjam (1.770 km per jam) ungkap Neil deGrasse Tyson, seorang ahli astrofisika AS.
Namun ini semua ternyata hanya
bagian permulaan. Sebab melalui eksperimen pikiran oleh ahli geologi senior
emeritus di Smithsonian's National Air and Space Washington DC bernama James
Zimbelman, saat Bumi tidak berotasi maka akan berdampak pada atmosfer.
Melansir CNBC Indonesia dari
Sputniknews, Kamis (29/7/2021), akan ada angin yang kuat di Bumi dan juga
sebuah tsunami besar nantinya.
Selain itu di wilayah ekuator
juga mengalami perubahan. Bagian tonjolan akan rata dan membuat Samudera dan
lautan pergi menuju ke wilayah dengan tempat terkuat gravitasi, kutub.
Maka Bumi akan memiliki dua Samudera terkuat di bagian utara dan selatan. Sementara benua berukuran besar akan berada di bagian tengahnya.
Rotasi Bumi sendiri terjadi
hampir 24 jam yang kita sebut sebagai satu hari. Namun itu tidak akan terjadi
saat Bumi berhenti berputar.
Jika itu terjadi, maka satu hari
akan berlangsung selama satu tahun. Matahari akan bisa terlihat selama enam
bulan, dan setengah tahun berikutnya merupakan waktu malam.
Medan magnet secara bertahap akan
memudar dan hilang dari Bumi. Nantinya tidak ada perlindungan dari angin
Matahari, sinar kosmik, dan radiasi yang bisa membunuh kehidupan yang ada di
planet ini.
Namun skenario terbaik, para
ilmuwan meragukan jika Bumi berhenti berputar akan terjadi. Setidaknya di
kehidupan kita saat ini.
(fpk)
