Foto: Surya Kepri
Teknologi.id – Para ilmuwan
menemukan metode baru untuk mendeteksi tsunami yang dapat meningkatkan waktu respons
dan peringatan sebelum air laut yang
mematikan menghantam pantai, tulis pernyataan pers, dikutip dari
Interesting Engineering.
Metode baru mendeteksi tsunami dengan medan magnet yang mereka hasilkan
ketika bergerak melalui air konduktif laut.
Medan magnet ini dapat dideteksi beberapa menit sebelum naiknya
permukaan laut, memberikan beberapa momen tambahan waktu respons yang
berpotensi menyelamatkan jiwa.
Para peneliti sebelumnya telah
memperkirakan bahwa tsunami dapat dideteksi melalui medan magnet, tetapi mereka
kekurangan data untuk membuktikan hipotesis tersebut.
Sekarang, tim peneliti dari American Geophysical Union (AGU),
menguraikan metode baru mereka menggunakan data dunia nyata untuk pertama
kalinya.
Mereka mempublikasikan temuan
mereka dalam makalah baru di Journal of Geophysical Research: Solid
Earth.
Para peneliti menggunakan data
dari tsunami 2009 di Samoa dan tsunami
2010 di Chili untuk menunjukkan bahwa mereka dapat memprediksi ketinggian
gelombang tsunami menggunakan deteksi medan magnet.
Studi mereka membuktikan bahwa
medan magnet tiba sebelum perubahan permukaan laut sebelum tsunami.
Meskipun hasil bervariasi tergantung pada kedalaman air, mereka menunjukkan bahwa dengan kedalaman sekitar 4.800 meter, medan magnet dapat dideteksi kira-kira satu menit sebelum perubahan permukaan laut.
Baca juga: Bagaimana Aktivitas Vulkanik dapat Mengakibatkan Tsunami?
Tim AGU bukan satu-satunya yang
bekerja untuk meningkatkan prediksi peristiwa bencana ini.
Pada bulan Februari, Riken dan
Fujitsu mengumumkan bahwa mereka sedang mengembangkan alat AI untuk memprediksi
tsunami, menggunakan superkomputer tercepat di dunia, Fugaku.
Pekerjaan semacam itu dapat
membantu meningkatkan model untuk memprediksi tsunami di masa depan yang
berpotensi membantu menyelamatkan ribuan nyawa.
(fpk)