Kian Mundur, iPhone Lipat Garapan Apple Akan Rilis Tahun 2027

Karissa Anindya Ramadhani . June 05, 2024

iphone lipat

Foto: 4RMD

Teknologi.id - Kabar peluncuran produk baru Apple yakni iPhone lipat sudah beredar dari tahun 2021. Banyak sumber menyebutkan Apple akan meluncurkannya pada tahun 2023, tetapi hingga kini produk tersebut belum jelas keberadaannya.

Berdasarkan kabar terbaru dari laman 9to5Mac, Apple masih dalam tahap mengevaluasi spesifikasi dan kinerja komponen.

Artinya, pengembangan ponsel ini masih dalam tahap yang sangat awal dan kemungkinan besar tidak dapat diluncurkan dalam waktu dekat. Selain itu, Apple rupanya memiliki persyaratan ketat untuk lipatan dan keandalan dari iPhone lipatnya.

Keberadaan lipatan pada ponsel lipat telah menjadi permasalahan dan dalam beberapa kasus terbukti sangat sulit disembunyikan. Belum lagi fakta bahwa lipatan tersebut menjadi titik lemah layar di mana semakin banyak lipatan, semakin besar kemungkinannya untuk rusak.

Selain itu, permasalahan lain yang sering terjadi pada ponsel lipat adalah debu dan serpihan yang masuk ke bagian engsel. Apple melihat permasalahan-permasalahan ini dengan serius dan melakukan penelitian mendalam guna mengatasinya.

Baca Juga: Fanboy Asal Cina Berhasil Ubah iPhone Jadi Smartphone Lipat

Dilansir dari TechTimes, Apple memang dikenal suka meluangkan waktu untuk produk baru, daripada mengejar tren, mereka ingin menghindari kesalahan pembuat ponsel lipat yang sudah terlebih dahulu memulai debutnya seperti Samsung, OnePlus, dan Vivo. 

Oleh karena itu, pengguna diharapkan bersabar karena perangkat yang dapat dilipat ini jelas bukan jenis perangkat yang bisa diburu-buru oleh pembuat ponsel.

Di sisi lain, kepopuleran ponsel lipat di tahun 2024 mengalami peningkatan. Para ahli memperkirakan pengiriman ponsel lipat akan mencapai 17,8 juta pada tahun 2024, mewakili 1,5% pasar ponsel pintar.

Pada tahun 2022, Samsung menguasai lebih dari 80% pasar, tetapi saat ini semakin banyak produsen ponsel lipat yang membuat Samsung hanya menguasai kurang dari 50% pasar.

Baca Berita dan Artikel Lainnya di Google News

(kar)

Share :