Bandung, Teknologi.id — Rabu, 21/2/2018, Mochammad Nur Arifin, Wakil Bupati Trenggalek memberikan laporan kepada seluruh rakyat Trenggalek terkait pelaksanaan salah satu program kerjanya yakni mewujudkan Trenggalek menjadi smart regency.
Pelaksanaan pembangunan smart regency ini diwujudkan atas dasar kerja sama Pemkab Trenggalek bersama Qlue, sebuah media sosial yang berperan sebagai platform kota pintar, yang bertujuan membawa perubahan bagi kota di Indonesia.
Dilaporkan bahwa startup smart city tersebut beserta Pemkab Trenggalek sudah melakukan rapat untuk membahas mengenai perbaikan respon layanan publik di sistem Lapor yang selama ini telah ada. Dalam rapat itu pula startup yang bergerak di bidang Intenet of Things itu pun memberikan pengenalan sekaligus mendemokan sistem Trenggalek Smart City dan Qlue Work.
Beberapa kesepakatan yang dicetuskan dalam rapat tersebut diantaranya adalah:
a) Qlue memberikan secara gratis aplkasi Trenggalek Smart City kepada Pemkab Trenggalek; b) Qlue akan menyiapkan perbaikan response pelaporan dan trial gratis selama 3 bulan; c) Pemkab Trenggalek akan membentuk 7 “Pasukan Khusus” untuk menindaklanjuti setiap laporan; d) Membahas lebih lanjut kerja sama Qlue Work dengan Pemkab Trenggalek disesuaikan dengan master plan smart city yang dikerjakan Kominfo dengan ITS; e) Segera mungkin mengundang perwakilan komunitas dan warganet untuk berkenalan dan sharing serta sosialisai #QlueMasukTrenggalek.
Selain itu Pemkab Trenggalek juga mengajak perwakilan Qlue untuk meninjau dashboard serta control room di beberapa dinas dan instansi, diantaranya Posko Gertak, Pusdalops BPBD, Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Lapor Kominfo, dan sebagainya guna mendapat gambaran area sinkronisasi sistem. (nks)
Baca juga: Langkah dan Kendala Penerapan Smart City di Indonesia.