Foto: Unsplash
Teknologi.id – Sebuah studi yang
dilakukan oleh Departemen Ilmu Komputer University of Princeton mengatakan
bahwa praktik daur ulang nomor ponsel dapat menyebabkan beberapa konsekuensi
yang mengejutkan.
Dengan 259 sampel nomor HP dari dua
operator besar, penelitian ini menunjukan terdapat 171 akun yang terkait dengan
situs web populer.
Akibatnya, pemilik baru nomor
tersebut dapat membajak akun pengguna lama di situs web tertentu. Banyak aplikasi
dan layanan yang memungkinkan autentikasi dua faktor dari pesan teks. Karena
pemilik baru memiliki akses ke nomor tersebut, mereka dapat masuk ke profil.
Lebih buruknya, beberapa data dari penelitian tersebut terkait dengan data pribadi yang dicuri dan tersedia secara online.
Baca juga: Mengenal Ganosec Team, Hacker Indonesia yang Serang Israel
"Sebagian besar (100 dari 259)
dari jumlah tersebut terkait dengan kebocoran kredensial login di web, yang
dapat memungkinkan pembajakan akun yang mengalahkan otentikasi multi-faktor
berbasis SMS," keterangan studi tersebut.
University of Princeton
mengidentifikasi delapan metode berbeda di mana penjahat dunia maya dapat
menggunakan nomor daur ulang. Empat serangan digunakan terhadap pemilik
sebelumnya, sedangkan empat sisanya digunakan pada pemilik masa depan.
Satu serangan adalah informasi
pengenal pribadi (PII) pemilik sebelumnya dicari secara online. Hal ini dapat
menyebabkan pencurian identitas atau pesan pembajakan yang ditujukan untuk
pemilik aslinya.
(MIM)