Foto: Wallpaper Access
Teknologi.id – Saat menjalankan penyelidikan menuju
matahari, NASA dikejutkan dengan sesuatu yang terjadi di Venus. Saat melewati
Venus, wahana Parker Solar Probe NASA menangkap sinyal radio alami yang
misterius.
Sebagai informasi, misi dari Parker
Solar Probe NASA adalah berada di dekat Matahari. Tetapi untuk melakukan itu,
Parker Solar Probe perlu memperlambat kecepatannya sebelum mendekat.
Hal tersebut dilakukan dengan terbang
cukup dekat ke Venus hingga gravitasi dan atmosfer menurunkan kecepatannya.
NASA juga melihat ini sebagai kesempatan untuk mengukur atmosfer Venus untuk
pertama kalinya dalam hampir 30 tahun.
Hal ini dilakukan dengan terbang
cukup dekat ke Venus sehingga gravitasi dan atmosfernya akan menurunkan
kecepatannya. NASA juga melihat ini sebagai kesempatan untuk mengukur atmosfer
Venus untuk pertama kalinya dalam hampir 30 tahun.
"Tujuan terbang di Venus adalah
untuk memperlambat pesawat luar angkasa sehingga Parker Solar Probe dapat
terbang lebih dekat ke Matahari," ucap ilmuwan Parker Solar Probe, Nour E
Raouafi.
Pembacaan sinyal radio ini berasal dari instrumen FIELDS. Ketika probe dekat dengan Venus, instrumen FIELDS mendeteksi sinyal radio frekuensi rendah alami hanya selama tujuh menit dan data ini menarik perhatian Glyn Collison dari Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA, ilmuwan utama dalam penelitian ini. Dia mengenali bentuk dan kekuatan sinyalnya, namun tidak bisa memastikannya.
Baca juga: Beberapa Prediksi Kapan Terjadinya Hari Kiamat Menurut Sains
"Tapi kami tidak akan melewatkan
kesempatan untuk mengumpulkan data sains lainnya dan memberikan wawasan unik
tentang planet misterius seperti Venus," tambahnya.
Keesokan harinya, Collison menyadari
sinyal serupa pernah ditemuinya dari beberapa pekerjaan sebelumnya. Pernah ada
sinyal yang mirip muncul ketika pengorbit Galileo NASA melewati ionosfer bulan
Jupiter di awal tahun 2000-an.
"Seperti Bumi, Venus memiliki
lapisan gas bermuatan listrik di tepi atas atmosfernya, yang disebut ionosfer.
Lautan gas bermuatan, atau plasma, secara alami memancarkan gelombang radio
yang dapat dideteksi oleh instrumen seperti FIELDS. Ketika Collison dan timnya
mengidentifikasi sinyal itu, mereka menyadari Parker Solar Probe telah
menelusuri atmosfer atas Venus," ucap pihak NASA.
Tim di balik penelitian tersebut
menggunakan sinyal radio dari Venus untuk menghitung kepadatan ionosfer yang
dilewati wahana, sesuatu yang belum pernah dilakukan sejak passthrough Pioneer
Venus Orbiter tahun 1992.
Data yang diperoleh dari wahana itu
dan pada tahun-tahun berikutnya tampaknya menunjukkan bahwa ionosfer lebih
tipis selama fase tenang Matahari yang dikenal sebagai minimum matahari. Teori
itu tidak mungkin untuk dikonfirmasi, tetapi penerbangan Parker Solar Probe
mungkin mengubahnya.
Venus dan Bumi telah lama disebut
sebagai planet kembar. Keduanya lahir dari proses yang sama, keduanya berbatu,
dan ukuran serta susunan strukturalnya sangat mirip, tetapi bukan berarti tidak
ada perbedaan.
Venus tidak memiliki medan magnet
seperti Bumi, dan jika manusia mencoba berjalan di permukaan planet tersebut
seperti yang mereka lakukan di Bumi, kemungkinan besar mereka akan mati
seketika karena permukaannya sangat panas hingga bisa melelehkan timah.
(MIM)